Salin Artikel

Mencegah Anak Terjangkit Demam Berdarah

MALANG, KOMPAS.com - Kompas.com bekerjasama dengan Enesis Group menggelar kegiatan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis (4/8/2022).

Kegiatan itu dilaksanakan di SDIT Ahmad Yani dengan diikuti oleh 60 pelajar dengan tajuk 'Jernihkan Indonesia, Bebas dari Dengue (DBD)'. Sekolah tersebut dipilih karena lokasinya yang tidak jauh dari sungai sehingga rentan para pelajar terkena DBD.

Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menjadi gerakan sosial untuk membangun semangat optimisme sekaligus membawa pesan positif di tengah masyarakat.

Para pelajar diberi pemahaman melalui mendongeng, kemudian diajak mewarnai gambar dan lainnya. Mereka juga diberi healthy kit dan pemberian beasiswa kepada pelajar yang kurang beruntung senilai Rp 8 juta.

Hadir dalam kegiatan tersebut yakni Wali Kota Malang Sutiaji, Manajer Sales Kompas.com Ardani Hendrata, Perwakilan Enesis Group Arif Fahrudin dan lainnya. Sebelumnya, kegiatan serupa dilakukan di Sekolah Dasar Katolik Mardi Wiyata 2 Malang pada Rabu (3/8/2022).

Manajer Sales Kompas.com, Ardani Hendrata mengatakan, menyesuaikan pesan dari Presiden Jokowi bahwa media harus memberikan dampak positif atau bukan hanya menyebarkan pemberitaan saja. Sehingga Kompas.com bersama Enesis Group ingin berkontribusi memberikan perhatian di bidang kesehatan.

"Di tengah pandemi Covid-19 melanda, ada satu yang tidak boleh terlupakan yakni kasus demam berdarah dan kematiannya perlu perhatian," kata Ardani dalam sambutannya.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, edukasi terhadap anak terkait PHBS dan pencegahan demam berdarah penting dilakukan. Dia melihat kondisi anak saat ini tidak jarang masih ditemui ada yang kurang memperhatikan perilaku dalam upaya menjaga kesehatannya.

"Literasi yang bagus memang dari pendidikan, dari orangtua dan seterusnya, harapannya sehat, dengan kasus Covid-19 ini orang-orang diajak hidup sehat ini," katanya.


Sutiaji mengajak masyarakat melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus. Pertama, menguras atau membersihkan, kedua yakni menutup rapat Tempat Penampungan Air (TPA) dan ketiga yaitu menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas seperti botol plastik, kaleng bekas dan lainnya.

7 orang meninggal

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, data terakhir pada bulan April menunjukkan, jumlah kasus DBD sebanyak 360 kasus, 7 di antaranya meninggal dunia.

"Penyebabnya, karena ada yang masuk di layanan kesehatan tahap lanjut, secara fisik pasien dengan kondisi tubuh lemah, karena juga banyak di usia sekolah untuk kasus kematian lalu itu juga," kata Husnul saat dihubungi via pesan WhatsApp, Kamis (4/8/2022).

Menurut Husnul, wilayah Kota Malang juga berada di daerah endemik untuk kasus DBD. Berbagai upaya dari Dinkes Kota Malang untuk meminimalisasi angka kasus DBD.

"Dari dulu sudah ada, ada Jumat bersih, satu rumah satu jumantik, juga deteksi awal yang bisa dilakukan masyarakat," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/08/04/163718678/mencegah-anak-terjangkit-demam-berdarah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke