Salin Artikel

Diduga Korsleting, Sebuah Bengkel di Kota Malang Ludes Terbakar

Pantuan Kompas.com, beberapa unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) dari UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang datang dan pergi secara bergantian.

Sekitar pukul 18.54 WIB, terlihat petugas masih berada di lokasi kejadian meski api sudah padam.

Akibat kebakaran itu, aliran listrik ke rumah warga sekitar dipadamkan sementara.

Salah satu warga, Luluk Puspitasari (42) mengatakan, dirinya mengetahui adanya kejadian kebakaran setelah adzan Maghrib.

Saat itu, Luluk mencium bau menyengat. Ia lalu berinisiatif keluar rumah dan melihat asap membumbung dari bangunan bengkel.

Selain itu, dia mendengar beberapa kali ledakan dari dalam bengkel. Ledakan diduga berasal dari bahan mudah terbakar.

"Baunya seperti orang main petasan, rumah saya kan bersebelahan, terus saya teriak-teriak ada kebakaran, rumah saya yang lantai dua kacanya saja yang pecah, mungkin nggak kuat kena panas dari asap kebakaran itu," kata Luluk di lokasi.

Sementara itu, pemilik bengkel, Lukhman Efendi (47), mendapati perawatan medis karena luka di bagian kepala dan tangan.

Ia menderita luka saat berusaha memadamkan api di bengkelnya.

"Saya luka karena pas kebakaran, saya berusaha buka pintu bengkel sama kaca-kaca yang ada saya pecahkan supaya memudahkan warga melakukan pemadaman pakai alat seadanya," kata Lukhman.

Lukhman tak tahu penyebab kebakaran itu. Ia juga telah memastikan tak ada barang elektronik yang terhubung ke stop kontak.

"Kondisi kelistrikan sudah saya copot semua, dugaan kemungkinan bisa aja dari charge aki tapi saya tidak dalam keadaan menge-charge, sudah saya matikan semua, tapi nggak tahu tiba-tiba kebakar," katanya.

Akibat kebakaran itu, Lukhman merugi sekitar Rp 250 juta. Menurutnya, terdapat lima sepeda motor miliknya dan pelanggan yang ikut terbakar.

"Itu kan satu bangunan total luas sekitar 300 meter persegi, ada juga toko pakaian yang disewa orang, sama dua rumah kontrakan juga kebakar," katanya.

Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang Teguh Budi Wibowo mengatakan, total ada delapan kendaraan damkar dan 20 petugas yang memadamkan api. Proses pemadaman api membutuhkan waktu sekitar dua jam.

Budi mengatakan, tak ada korban jiwa dalam insiden itu.

"Diduga api berasal dari adanya korsleting listrik pada stop kontak di bengkel tersebut," katanya.

Menurutnya, pemadaman terkendala karena suplai air terlambat akibat posisi hydrant jauh dari lokasi kejadian.

Lalu, kendaraan bermotor yang parkir di pinggir jalan juga sempat mempersulit mobil damkar masuk ke lokasi kejadian.

"Untuk di dalam kesulitan, banyaknya bahan yang rusak seperti atap sehingga harus berhati-hati, kemudian ada bahan-bahan mudah terbakar seperti sisa BBM (Bahan Bakar Minyak) di kendaraan," katanya.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/29/232815078/diduga-korsleting-sebuah-bengkel-di-kota-malang-ludes-terbakar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke