Salin Artikel

Potret Rentannya PMI Lansia, Jenazah Wakiah Pulang Setelah 25 Tahun Tak Bisa Dihubungi

Wakiah sampai rumahnya dari Malaysia dalam kondisi meninggal dunia, Rabu (11/5/2022), setelah 25 tahun tak bisa dihubungi keluarganya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi, Agung Subastian mengatakan, informasi kondisi Wakiah, mulanya datang dari Malaysia.

Komunitas pekerja migran di Malaysia bernama Serantau menemukan Wakiah di rumah sakit dengan diagnosis stroke akut. Mereka lalu membantu komunikasi ke keluarga melalui DPC SBMI Banyuwangi.

"Kami disambungkan pemerintah desa kepada keluarga, informasi perkembangan terkait penanganan di Malaysia. Apabila mungkin perlu pengobatan lanjutan, kami minta dilakukan pengobatan lanjutan di Indonesia saja, karena stroke ya," kata Agung, Jumat (13/5/2022).

Namun akhirnya pekerja rumah tangga (PRT) itu meninggal dunia di rumah sakit, hingga penanganan yang dilakukan selanjutnya berupa pemulangan jenazah ke Tanah Air.

Komunitas Serantau menghimpun donasi dari sesama pekerja migran dan majikan Wakiah untuk biaya pemulangan jenazahnya.

Penyebabnya mereka tidak terampil menggunakan gawai, tidak memiliki nomor telepon keluarga, dilarang majikan, atau memang tak ada keluarga kandung lagi di rumah.

"Pernah juga kejadian memang tidak diberi akses komunikasi oleh bos atau majiknnya untuk PRT. Akhirnya lama putus kontak dengan keluarga," ucap Agung lagi.

Dia mengatakan, sebenarnya pemerintah telah menyiapkan saluran-saluran pelayanan untuk pekerja migran melalui aplikasi daring seperti Peduli WNI.

Namun pekerja migran lansia yang tidak terampil menggunakan gawai kesulitan mengaksesnya, terlebih yang tinggal di pinggiran negara tempatnya bekerja.

Sehingga menurut Agung, pekerja migran usia lansia memerlukan perhatian yang lebih besar lagi karena lebih rentan menghadapi berbagai masalah.

Selama ini, kata dia, solidaritas sesama pekerja migran juga berperan besar dalam membantu teman seprofesi mereka yang sakit, meninggal dunia, atau menghadapi masalah lainnya.

"Jumlah pekerja migran usia lansia, kami tidak tahu data detailnya, karena masih banyak kawan-kawan pekerja migran yang tidak terdata, rata-rata tidak berdokumen. Kalau yang pengaduan ke kami, yang sakit parah dan meninggal rata-rata para lansia," kata Agung.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/05/14/065159378/potret-rentannya-pmi-lansia-jenazah-wakiah-pulang-setelah-25-tahun-tak-bisa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke