Pasalnya, benda pemberat yang diikat ke tubuh ikan tidak mampu menenggelamkan tubuh paus tersebut.
Komandan Pos Keamanan Laut Terpadu (Kamlu) TNI Angkatan Laut wilayah Sampang Letda Fauzan saat dihubungi melalui telepon seluler menjelaskan, proses penenggelaman secara keseluruhan tubuh paus termasuk sulit.
Oleh sebab itu dirinya mengambil langkah supaya bangkai itu menjauh dari pantai. Tujuannya agar bau busuk tidak mengganggu masyarakat umum dan nelayan.
"Bangkainya kita tarik ke tengah ke lokasi yang lebih dalam," terang Fauzan.
Setelah sampai di tengah laut, bangkai itu kemudian diberi pemberat menggunakan batu 30 kilogram lebih yang dibawa dari darat.
Agar ikan itu tidak terseret ke pantai lagi, di tubuhnya diikat tali kemudian tali itu diberi jangkar.
"Dengan jangkar maka tubuh paus itu tidak kemana-mana dan secara perlahan akan tenggelam dengan sendirinya," imbuh Fauzan.
Diperkirakan, bangkai paus itu akan tenggelam perlahan dalam waktu seminggu.
Setiap hari, Kamladu TNI AL Camplong akan rutin memantau untuk memastikan bahwa paus itu benar-benar tenggelam.
https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/31/222532778/perjuangan-tni-al-tenggelamkan-bangkai-paus-di-sampang-pasang-pemberat-30