Salin Artikel

Waspada Banjir Susulan di Desa Kandangan Banyuwangi, Polisi Bantu Perbaiki Tanggul Sungai

Apalagi banjir yang terjadi Senin (21/3/2022), lebih besar dari banjir serupa yang terjadi tahun lalu.

Kapolsek Pesanggaran AKP Subandi mengatakan, sejumlah personel akan membantu warga memperbaiki tanggul sungai desa hari ini.

Sungai tersebut meluap karena banyaknya volume air yang diperkirkan dua kali lipat dari biasanya.

Hujan terjadi mulai pukul 13.00 WIB sampai petang, hingga menimbulkan banjir dengan kedalaman satu meter yang menggenangi 100 rumah.

"Untuk hari ini, melakukan pembersihan, yang masih ada tanah yang masuk-masuk rumah kita bersihkan. Kita semprot hari ini, untuk kali (sungai) rencana hari ini kita bendung, yang bendungannya jebol," kata Subandi melalui telepon, Selasa.

Perbaikan tanggul akan dilakukan dengan memanfaatkan tanah dan pasir di sekitar lokasi rusaknya tanggul sungai tersebut.

Kemudian, di belakang urukan tanah akan dibangun talud atau tembok penahan dari batu kali dan adukan semen.

Pada tahun lalu, tanggul serupa telah dibangun, tetapi tampaknya talud tak begitu kuat hingga banjir dapat menjebolnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat bisa untuk selalu waspada pada potensi banjir susulan, karena mendung masih membayangi Desa Kandangan.

"Tapi masyarakat sudah biasa. Tahun kemarin juga seperti itu, tapi semalam itu lebih parah, sampai masuk ke rumah, biasanya nggak pernah masuk, cuma di jalan," kata Subandi lagi.

Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi Ilzam Nuzuli mengatakan, warga sejak pagi berupaya membersihkan rumahnya dari lumpur.

"Korban jiwa nihil. Warga terdampak 63 KK, masih pembersihan material lumpur di dalam rumah," kata Ilzam, Selasa.

Dia menjelaskan, sebagian warga telah beraktivitas secara normal. Nampak mereka berkegiatan melewati jalan desa.

Di sisi lain, meskipun air telah surut, di beberapa titik jalan masih didapati genangan air.

Pihaknya membuka dapur umum yang berlokasi di sebuah masjid, untuk sekitar 100 orang warga terdampak yang belum bisa memasak makanan.

Selain itu, disalurkan pula sejumlah air bersih layak minum untuk warga terdampak.

Koordinator relawan kebencanaan Desa Kandangan, Untung, juga mengkonfirmasi bahwa banjir di desanya sudah surut.

"Alhamdulillah air sudah surut. Untuk hewan ternak sementara aman dan kondisi warga juga aman," kata Untung, Selasa.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/22/140535878/waspada-banjir-susulan-di-desa-kandangan-banyuwangi-polisi-bantu-perbaiki

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com