Salin Artikel

Pilkades Serentak di Lamongan, Purnawirawan hingga Anggota TNI Aktif Ikut "Nyalon"

LAMONGAN, KOMPAS.com - Sebanyak 61 desa di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, bersiap untuk melaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.

Pilkades yang akan digelar pada 26 Juni 2022 mendatang diikuti oleh kandidat dengan latar belakang yang beragam.

Selain diikuti oleh calon bayangan karena kandidat yang bersaing masih terikat keluarga, ada juga calon yang berlatar belakang purnawirawan TNI dan Polri. Bahkan, ada satu calon yang masih berstatus sebagai anggota TNI aktif.

Kepala Bidang Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Lamongan, Ismaun mengatakan, dari 61 desa yang akan menggelar pilkades, ada 18 desa yang kandidatnya masih terdapat hubungan keluarga.

"Ada 18 desa yang calonnya itu ada hubungan suami istri, orangtua dengan anak, keponakan maupun saudara ipar. Di antaranya, ada di Desa Dermolemahbang (Kecamatan Sarirejo) itu incumbent sama anaknya. Terus ada Desa Soko di Kecamatan Glagah itu incumbent sama istrinya, kemudian di Desa Sidokumpul Kecamatan Paciran itu juga incumbent sama istrinya," ujar Ismaun saat dikonfirmasi, Rabu (16/3/2022).

"Ada (calon) TNI aktif, ada yang purnawirawan. Seperti di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat, itu ada TNI aktif yang menjelang pensiun, lawannya incumbent. Pensiunan polisi juga ada (yang mendaftarkan diri sebagai calon kades)," imbuh Ismaun.

Kepala Dinas PMD Lamongan, Khusnul Yaqin menjelaskan, anggota TNI aktif yang mendaftar jadi calon kepala desa itu adalah Mansyur. Dia tercatat sebagai calon kepada desa di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat. Dia akan melawan petahana.

"Benar ada Pak Mansyur di Desa Tritunggal, Kecamatan Babat. Jadi sementara kan izin, nanti kalau sudah definitif (terpilih) beliaunya harus pensiun. Aturan di Perbup kita kan seperti itu, sesuai aturan Permendagri," tutur Khusnul.


Pihaknya menyebutkan, Mansyur masih tercatat sebagai anggota TNI aktif. Dia akan memasuki masa pensiun dalam beberapa bulan ke depan.

Selain itu, calon yang berstatus sebagai purnawirawan TNI ada enam orang, sedangkan yang berstatus purnawirawan Polri ada satu orang. Sementara, calon yang berstatus petahana ada 35 orang.

Sementara itu, ada enam desa yang harus dilakukan pendaftaran ulang lantaran tidak memenuhi syarat. Pendaftaran ulang ini dibuka sejak 15 Maret hingga 14 April 2022 mendatang.

"Ada enam desa yang calonnya kurang dari dua, sebab calon minimal kan harus dua atau lebih. Sementara di enam desa itu, baru satu atau tidak ada calon," kata Ismaun.

Keenam desa tersebut adalah Desa Dadapan dan Tebluru di Kecamatan Solokuro, Desa Soko di Kecamatan Babat, Desa Sumberagung di Kecamatan Mantup, Desa Ngenan di Kecamatan Sugio, serta Desa Pringgoboyo di Kecamatan Maduran.

"Di Desa Pringgoboyo malah belum ada calon kandidatnya. Sudah diumumkan, tapi tidak ada yang daftar. Sosialisasi sudah, namun dari informasi yang saya terima incumbent sebenarnya mau kembali maju, tapi pihak keluarganya yang keberatan," ujar Ismaun.

Petakan kerawanan

Khusnul Yaqin menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait pelaksanaan Pilkades serentak itu. Termasuk, melakukan pemetaan tingkat kerawanan saat pelaksanaan pemilihan nanti.

"Sudah dilakukan pemetaan di lapangan, ada beberapa lokasi (desa) yang menurut kami rawan. Kami dari awal juga sudah koordinasi dengan jajaran Polres dan Kodim untuk pelaksanaan Pilkades serentak. Tapi nanti akan kami tegaskan lagi, pada saat rapat bersama Forkopimda," kata Khusnul.

https://surabaya.kompas.com/read/2022/03/16/174653778/pilkades-serentak-di-lamongan-purnawirawan-hingga-anggota-tni-aktif-ikut

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com