Salin Artikel

Kota Malang Hujan Es, BPBD: Karena Anomali Cuaca

KOMPAS.com - Hujan es disertai angin kencang terjadi di Kota Malang, Kamis (23/12/2021) sekitar pukul 13.00 WIB. Belum ada laporan korban jiwa akibat kejadian itu.

Dilansir dari SURYA.co.id, hujan es itu melanda sebagian wilayah Sawojajar dan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang sekitar 10 menit.

Hujan es tersebut membuat pengendara banyak yang menepi.

"Madyopuro hujan es. Ini banyak orang-orang menepi," kata Yoga seperti dikutip dari SURYA.co.id.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Ali Mulyanto mengatakan, hujan es itu disebabkan oleh anomali cuaca.

"Karena anomali cuaca," katanya.

Pohon tumbang di 11 titik

Ali menyebut belum ada laporan korban jiwa akibat hujan es dan angin kencang tersebut. Hanya saja, kejadian angin kencang itu menyebabkan pohon tumbang di 11 titik.

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Pohon tumbang yang banyak. Di 11 titik," katanya.

Ali mengatakan, salah satu pohon yang tumbang ada di Kelurahan Samaan. Di sana, pohon tumbang menimpa rumah warga.

"Di Samaan pohon tumbang menimpa rumah. Sudah dievakuasi," jelasnya.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Hujan Es dan Angin Kencang di Sawojajar dan Madyopuro Kota Malang

https://surabaya.kompas.com/read/2021/12/23/163134078/kota-malang-hujan-es-bpbd-karena-anomali-cuaca

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke