Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Lapangan Sepak Bola ke Garis Depan Damkar, Mengabdi Tanpa Henti di Kabupaten Malang

Kompas.com, 2 Desember 2025, 11:32 WIB
Suci Rahayu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Bagi Setyo Adi Prastowo, hidup adalah perjalanan tentang bersyukur dan memaknai setiap kesempatan yang datang.

Ia yang pernah merumput bersama Persekam Metro FC di kompetisi kasta kedua Indonesia kini mengabdi sebagai pegawai Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Jejak dari Lapangan Hijau ke Barak Damkar

Seperti diketahui, ia merupakan satu dari delapan mantan pemain Persekam Metro FC yang berada di garis depan sebagai pekerja yang menuntut keberanian sekaligus ketulusan.

Transformasi ini bermula dari kebijakan klub pada tahun 2013–2014 yang memberikan kesempatan pekerjaan di pemerintahan bagi para pemain bola.

“Sebenarnya kan itu penghargaan dari Kabupaten Malang karena sudah membantu mengangkat nama Kabupaten Malang. Ini rezeki karena tidak semua pesepakbola mendapat kesempatan yang sama," ujar pria yang biasa disapa Prastowo itu kepada Kompas.com.

"Dulu waktu mengikuti SSB saya melihat pemain Persema sambil main bola kerja di pemerintahan, ‘enak mungkin ya’, itu yang membuat penyemangat apakah suatu hari nanti akan merasakannya,” imbuhnya.

Seiring berjalannya waktu ia tidak menyangka doa itu dijawab begitu cepat. Bukan hanya diberi kesempatan bekerja di pemerintahan, ia bisa menjalani keduanya menjadi pesepak bola sekaligus pegawai honorer selama hampir delapan tahun.

“Alhamdulilah diberi kesempatan yang sama bermain bola sambil kerja, kalau kompetisinya jalan main sepak bola tapi bekerja sekali-sekali absen datang ke kantor,” ujarnya lagi.

Persekam, Penghargaan, dan Jalan Menuju Damkar

Setyo Adi Prastowo bergabung dengan Persekam Metro FC pada 2011 hingga 2018. Salah satu momen membanggakan dalam kariernya datang di tahun 2012 ketika ia menerima penghargaan dari Kabupaten Malang.

Ketika mendapat tawaran untuk bekerja, ia tidak pernah membayangkan akan ditempatkan di unit yang begitu asing hingga sampai ketitik diangkatnya dalam P3K gelombang kedua di Kabupaten Malang tahun 2023 lalu.

Setyo Adi Prastowo, mantan pemain Persekam Metro FC, kini menjadi salah satu petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang yang juga sebagai pelatih sekolah sepak bola.Dokumentasi Pribadi Setyo Adi Prastowo, mantan pemain Persekam Metro FC, kini menjadi salah satu petugas pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang yang juga sebagai pelatih sekolah sepak bola.

Sebelumnya ia masuk bukan hanya karena prestasinya sebagai atlet, tetapi juga karena harus melalui tes wawancara. Pengalaman barunya pun dimulai dari nol.

“Awalnya ditawarin kerja kok di bidang yang asing sekali, pikiran saya kaya pemain-pemain jaman dulu yang dimasukkan di PDAM. Tapi ternyata modalnya fisik, Alhamdulilah tidak lama untuk adaptasi,” tuturnya.

Menyatukan Dua Dunia, Sepak Bola dan Damkar

Halaman:


Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau