JEMBER, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menemui siswa SDN Sidomekar 05 Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang diduga sempat mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG).
Beberapa siswa mengaku trauma setelah melihat belatung dalam menu MBG pada 26 September 2025.
"Dan reaksinya memang cepat sekali, kemudian mual, pusing, muntah gitu, dan itu situasinya cukup heboh di sekolah. Jadi kan siswa trauma," ungkap Ketua Komnas HAM Anis Hidayah kepada awak media, Sabtu malam (4/10/2025).
Baca juga: Keracunan MBG di Jember, Dinkes Temukan Residu Kimia pada Timun dan Selada
Anis mengaku datang ke sekolah tersebut untuk menemui siswa, guru, kepala sekolah, dan pihak puskesmas setempat pada siang harinya.
Ia mengapresiasi pertolongan pertama pihak sekolah begitu tahu para siswa mengalami gejala keracunan makanan.
Barulah beberapa di antaranya dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
"Jadi penanganan pertama dilakukan di sekolah termasuk mengkoordinasikan dengan MBG, ya, dengan dapur dan lain-lain," ulasnya.
Informasi dan gambaran peristiwa yang didapat itu menjadi data penting untuk mengontruksi lebih menyeluruh penyebab kasus yang sebenarnya.
Begitu pula mengetahui dampak pada siswa dan rekomendasi yang akan diberikan kepada negara untuk segera merespons rentetan kejadian selama program MBG berjalan.
Untuk melakukan penilaian dan kesimpulan lebih lanjut mengenai dampak psikologis kepada siswa, ia merasa perlu ada assessment psikologi.
"Jadi semuanya kami gali dan adik-adik siswa tadi cukup terbuka dengan kami, itu cukup membantu dan harapannya bisa jadi satu laporan yang lebih komprehensif," terangnya.
Anis juga menyebut, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai penyedia MBG juga turut masuk dalam analisanya untuk melihat sejauh mana respons terhadap kasus yang ada.
Dikatakan, pihaknya sempat ingin mendatangi SPPG Semboro, namun rupanya tak ada aktivitas memasak karena libur. Sehingga ia akan meminta laporan tertulis kepada pihak SPPG.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang