SURABAYA, KOMPAS.com - Polrestabes Surabaya memproses hukum, sebanyak 18 orang yang diduga sebagai pelaku kericuhan ketika digelarnya aksi demonstrasi, di sejumlah lokasi.
Diketahui, aksi demonstrasi di Surabaya terjadi di Jumat (29/8/2025) dan Sabtu (30/8/2025) kemarin. Hal tersebut menimbulkan kerusakan sejumlah fasilitas umum (fasum).
"Penegakan hukum saat ini, sudah ada kurang lebih 18 yang sudah kita bisa lengkapi bekasnya," kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes Luthfie Sulistiawan, Selasa (2/9/2025).
Baca juga: Seluruh Layanan TransJatim Rute Surabaya, Madura, hingga Lamongan Kembali Beroperasi Normal
Luthfie mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut kepada 18 terduga pelaku tersebut.
Untuk mengungkap tugasnya ketika aksi demonstrasi berlangsung.
"(Tugasnya) bermacam-macam, tapi kita sedang dalam (pemeriksaan), nanti secara detail kita akan rilis. Sampai sejauh ini 18 (terduga pelaku), kemungkinan masih ada beberapa," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Luthfie, para terduga pelaku tersebut baru akan dibebaskan apabila terbukti tidak bersalah.
Sedangkan, proses hukum bakal dilanjut ketika ditemukan bukti perusakan.
Baca juga: Surabaya Pulih, Festival Kuliner Tetap Berjalan Hidupkan Semangat Warga
"Ini masih terus berproses. Kalau memang tidak terlibat, tidak terpenuhi melakukan tindak pidana ya tentu kita akan kembalikan ke orangtua, terutama yang anak-anak ya," jelasnya.
"Tetapi kalau dari bukti, fakta serta dokumen yang ditemukan memang membuktikan ada keterlibatan dalam perusakan, kemudian penganiayaan itu untuk kita akan proses," tambahnya.
Baca juga: Alasan Demo 3 September di Surabaya Ditunda dan Posko Donasi Dibongkar
Diberitakan sebelumnya, aksi demonstrasi di Surabaya diwarnai kericuhan, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (29/8/2025). Bentrokan meluas di sejumlah wilayah di Surabaya.
Kemudian, gelombang demonstrasi tersebut masih terus terjadi di Surabaya, Sabtu (30/8/2025).
Akibatnya, sisi barat Gedung Grahadi mengalami kebakaran dan penjarahan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang