JOMBANG, KOMPAS.com - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyampaikan beberapa pesan dan imbauan terkait situasi yang memanas beberapa hari terakhir dengan maraknya aksi demonstrasi yang berujung pada tindakan anarkis.
Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadziq atau Gus Fahmi meminta semua pihak untuk bersikap bijak dan menahan diri agar tidak melakukan tindakan di luar kendali.
Untuk meredakan situasi dan menenangkan rakyat, cucu pendiri NU KH Hasyim Asy’ari ini meminta agar Presiden Prabowo mencabut dan membatalkan kebijakan yang membebani rakyat.
“Kami memohon dan mengimbau kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto untuk menenangkan rakyat Indonesia,” ujar Gus Fahmi, di Kantor PCNU Kabupaten Jombang, Minggu (31/8/2025).
Baca juga: Sekolah 5 Hari Disorot Para Kiai NU, Minta Bupati Jombang Kaji Ulang
“Dengan menginstruksikan kepada seluruh pembuat kebijakan mulai dari tingkat pusat hingga ke daerah untuk mencabut dan membatalkan kebijakan-kebijakan dan aturan-aturan yang memperberat beban rakyat saat situasi ekonomi tidak dalam keadaan baik,” kata dia.
Selain kepada Presiden Prabowo, PCNU Kabupaten Jombang meminta DPR RI untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia dan membatalkan kenaikan gaji serta tunjangan yang telah ditetapkan.
“Kepada seluruh wakil rakyat di DPR RI tanpa terkecuali, untuk meminta maaf kepada bangsa Indonesia, kepada rakyat yang mereka wakili, dan membatalkan seluruh kenaikan gaji dan tunjangan yang telah mereka tetapkan karena dari sinilah semuanya berawal,” ujar Gus Fahmi.
Pesan lainnya yang disampaikan Ketua PCNU Kabupaten Jombang yakni mengimbau elemen bangsa Indonesia untuk tetap tenang dan waspada, serta melakukan demonstrasi dengan tertib dan santun.
“Menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi dan aksi protes adalah hak setiap warga negara. Tetapi merusak, menjarah, dan membakar, serta tindakan yang merugikan lainnya adalah tindakan kriminal yang harus dijauhi dan dihindari,” kata Gus Fahmi.
Baca juga: Demo Memanas, PCNU Bangkalan: Jangan Mudah Terpancing atau Memancing
Dalam menghadapi situasi saat ini, Gus Fahmi meminta aparat keamanan untuk menahan mereka yang melakukan tindakan kriminal.
Di samping itu, mengawal dan melindungi rakyat yang melakukan aksi damai.
Pengasuh pondok pesantren putri Tebuireng itu juga mengimbau warga Nahdlatul Ulama untuk tetap tenang dan melakukan doa-doa serta istighosah untuk memohon pertolongan Allah SWT.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang