Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi Sebut Proyek JPO Jalan Tunjungan Tak Pakai APBD: Dikerjakan Investor

Kompas.com, 14 Agustus 2025, 16:57 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) baru di Jalan Tunjungan tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

Eri mengatakan, kondisi JPO Jalan Tunjungan membutuhkan pembaruan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggandeng investor dalam proses pengerjaannya.

"Jadi (JPO Jalan Tunjungan) itu sudah dikerjakan, anggarannya oleh investor. Yang mengerjakan (investornya) tetap yang sama," kata Eri ketika berada di Balai Kota Surabaya, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: JPO Baru Tunjungan Surabaya Bakal Lebih Estetik dan Terintegasi, Diprediksi Selesai Akhir Tahun Ini

"Berarti nanti ketika itu (pembangunan JPO) ada penggunaan anggaran dari mereka (investor), maka mereka bisa memanfaatkan untuk reklame, untuk mengembalikan modalnya," tambahnya.

Eri menyebut, pihaknya tidak bisa menggunakan APBD Pemkot Surabaya dalam membangun JPO baru itu. Sebab, APBD sangat terbatas dan harus dikelola dengan baik.

Baca juga: JPO Siola di Jalan Tunjungan Dibongkar, Eri Cahyadi Sebut Bakal Ganti Konsep

"Jadi kita tidak bisa menggunakan banyak uang APBD. Saya selalu bilang, APBD kita Rp 12 triliun, tapi sisanya cuma Rp 1,7 triliun, maka hari ini kudu pintar-pintar bangun Surabaya," jelasnya.

Akan tetapi, lanjut dia, Pemkot Surabaya bisa memberikan saran desain kepada investor yang membangun. Seperti, membuatnya menjadi lebih terbuka dari sebelumnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, JPO itu butuh peremajaan karena sudah rapuh.

Wiwiek menyebut, JPO yang menghubungkan antara Mal Pelayanan Publik Siola dengan Koridor Space itu dibangun tahun 1987. Pihaknya telah melakukan pengujian dengan hasil perlu diperbarui.

"Berdasarkan kajian dari tim independen, jembatan itu memang sudah ada yang rapuh. Karena itu, (JPO) harus segera diselamatkan," kata Wiwiek, saat dikonfirmasi, Selasa (12/8/2025).

Kemudian, kata Wiwiek, Pemkot Surabaya akan membangun kembali JPO di Jalan Tunjungan itu. Sedangkan proses pengerjaannya, diperkirakan bakal selesai Desember 2025.

"Makanya harus dilakukan pembongkaran dan nanti akan dibangun kembali. Nanti kita akan tawarkan, siapa yang mau CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membangun jembatan itu," jelasnya.

Lebih lanjut, Wiwiek mengungkapkan, JPO yang baru tersebut tetap berfungsi sebagai penyeberangan. Namun, desainnya akan dibuat lebih estetik dan terbuka agar menjadi lokasi berfoto.

"Fungsi (bangunannya) tetap sama sebagai JPO, menghubungkan orang dari (Mal Pelayanan Publik) Siola menuju Jalan Tanjung Anom, tetapi dibuat menonjol estetikanya," ujarnya.

"Kami juga memastikan pembangunan Jembatan tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat, karena sudah dilakukan penyesuaian waktunya,” tutupnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau