Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi 1 Tahun Alami Luka-luka Saat Dititipkan di Daycare Surabaya

Kompas.com, 14 Agustus 2025, 14:50 WIB
Izzatun Najibah,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang balita berinisial EJ (usia 1 tahun) mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya saat dititipkan di penitipan anak atau daycare di Surabaya, Jawa Timur.

SR (32), warga Sidoarjo dan istrinya menitipkan anaknya di salah satu daycare di kawasan Medayu, Surabaya Timur, sejak usia 6 bulan.

“Saya selalu titipkan di daycare itu karena saya dan istri saya bekerja. Jadi pagi saya titipkan waktu mau berangkat kerja,” kata SR saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/8/2025).

Namun, sekitar awal Juni 2025, pukul 07.00 WIB, SR yang berada dalam perjalanan menuju kantor mendapat kabar dari istrinya bahwa anaknya mengalami luka-luka.

Baca juga: Tarif Bus untuk Buruh Jadi Rp 1.000 dan Perusahaan di Jateng Wajib Sediakan Daycare

“Katanya dapat laporan dari daycare anak saya digigit temannya. Laporan daycare gitu, digigit temannya sampai luka-luka akhirnya saya langsung balik enggak jadi ke kantor,” ungkapnya.

Sesampainya di daycare, SR semakin terkejut karena luka-luka yang diterima anaknya tidak hanya wajah tetapi juga rahang, lengan, dan punggung.

Baca juga: Kawasan Industri di Jateng Diminta Buat Daycare bagi Buruh Pabrik, Sekian Biaya Sekali Menitipkan Anak

“Waktu daycare laporan ke istri saya, ngirim foto anak saya pakai filter. Jadi wajahnya tidak kelihatan parah. Tapi begitu saya jemput, saya kaget karena parah banget,” ujarnya.

SR langsung bergegas kembali ke daycare dan melihat kondisi anaknya penuh luka-luka di bagian wajah terutama pipi kanan dan kiri.

“Saya otomatis terkejut dan bawa anak saya ke klinik dekat lokasi situ. Dan pihak dokter mengkonfirmasi kalau memang bekas luka gigitan,” terangnya.

Lebih lanjut, SR bilang bahwa berdasarkan laporan dari daycare, anaknya digigit oleh sesama balita yang masih berusia 2,5 tahun di salah satu kamar tanpa ada pengawasan orang dewasa.

“Anak yang gigit itu anak baru (dititipkan ke daycare). Katanya ditinggal cuma 15 menit sampai luka-luka gitu,” terangnya.

SR mengaku telah menitipkan anaknya ke daycare tersebut sejak usia 6 bulan dan baru pertama kali ini mengalami luka-luka.

“Jadi anak baru itu baru dua hari dititipkan, langsung digabung jadi satu ruangan sama anak saya yang masih satu tahun belum bisa jalan masih merangkak,” tutur SR.

Setelah mengalami luka-luka, SR mengatakan bahwa anaknya masih kerap menangis hingga saat ini karena masih mengalami trauma.

“Luka fisiknya sudah kering tapi masih sering menangis karena trauma itu. Sekarang saya titipkan ke keluarga saja,” ungkapnya.

Diduga, pihak daycare hingga kini belum memberikan tanggung jawab apapun dan pihak keluarga telah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jatim.

Laporan tersebut tertera dalam Nomor: LP/B/789/VI/2025/SPKT/POLDA JAWA TIMUR tanggal 5 Juni 2025 pukul 10.00 WIB.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar Jual Emas Curian untuk Beli Ponsel dan Cincin
Surabaya
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
3 Bulan 111 Siswa SDN Tamberu 2 Telantar di Tenda, Solusi Bangun Gedung Baru
Surabaya
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Pemkot Surabaya Berencana Bongkar Kampung Taman Pelangi Bulan Ini
Surabaya
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Hama Anjing Tanah Serang Tanaman Padi di Sumenep, Petani Merugi
Surabaya
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Beda Kecepatan, Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny Vs Kebakaran Terra Drone
Surabaya
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Air Pasang Laut Perparah Kondisi Banjir 5 Kecamatan di Sidoarjo
Surabaya
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Cerita Kurir Paket di Sumenep, Bawa Marmut, Ikan Hidup, hingga Besi 3 Meter
Surabaya
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Kisah Akbar, Mahasiswa yang Menyambi Kerja Jadi Kurir Tiga Lini
Surabaya
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
3 Rumah Hancur akibat Ledakan Bahan Petasan di Pacitan, 5 Orang Terluka
Surabaya
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Ratusan Desa Rawan Bencana, BPBD Sumenep Susun Panduan Penanggulangan
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau