LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis, 17 Juli 2025.
Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan bahwa erupsi terjadi sekitar pukul 07.28 WIB.
Erupsi kali ini ditandai dengan letusan asap tebal berwarna putih kelabu yang mencapai ketinggian 1.000 meter dari puncak kawah Jonggring Saloko, mengarah ke barat daya.
Ketinggian letusan tersebut setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Baca juga: Gunung Semeru Letuskan Asap Tebal Setinggi 800 Meter
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 17 Juli 2025 pukul 07.28 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," ungkap Mukdas Sofian, petugas PPGA Semeru, dalam keterangan tertulisnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai dampak erupsi tersebut.
"Dampak sementara nihil, belum ada laporan yang masuk," kata Yudhi.
Yudhi juga menjelaskan bahwa status aktivitas Gunung Semeru saat ini berada di level II atau waspada.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tengara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Baca juga: Gunung Semeru Letuskan Asap Tebal Setinggi 1.200 Meter
Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Situasi ini semakin diperparah dengan curah hujan lebat yang kerap mengguyur kawasan sekitar Gunung Semeru, yang berisiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang