SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi anak sekolah pada tahun ajaran baru atau akhir Juli 2025.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, program itu untuk mengidentifikasi faktor risiko dan mendeteksi penyakit lebih awal pada anak usia sekolah.
“Dengan deteksi dini, kami berharap dapat diberikan penanganan yang tepat untuk mencegah komplikasi, kecacatan, dan kematian," kata Nanik, ketika dikonfirmasi Selasa (8/7/2025).
Nanik mengungkapkan, sasaran PKG yakni anak-anak berusia sekitar 7 tahun sampai 17 tahun, peserta didik dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, pesantren, dan sederajat.
"Pelaksanaan PKG setahun sekali selama rentang waktu Juli hingga Desember, atau semester ganjil. Jika tidak memungkinkan, dilanjutkan Januari hingga Juni, semester genap," ucapnya.
Baca juga: Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Sepi Peminat, Petugas Puskesmas Harus Jemput Bola
Nanik merinci, bagi anak SD kelas 4 sampai 6, akan menjalani pemeriksaan status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, telinga, mata, gigi, jiwa, hati (Hepatitis B) dan kesehatan reproduksi.
"Sementara untuk siswa SMP usia 13 sampai 15 tahun pemeriksaan yang dilakukan adalah status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, talasemia," katanya.
"Kemudian (pemeriksaan) anemia, telinga, mata, gigi, jiwa, hati hepatitis B dan C, kesehatan reproduksi, dan riwayat imunisasi HPV itu bagi siswi kelas 9," ujarnya.
Lalu, siswa SMA akan diperiksa, status gizi, merokok, tingkat aktivitas fisik, tekanan darah, gula darah, tuberkulosis, anemia, telinga, mata, gigi, jiwa, hati Hepatitis B dan C, serta kesehatan reproduksi.
Baca juga: Kembali Memimpin Usai Pemeriksaan Kesehatan, Mualem Langsung Pastikan Investor Harus Nyaman di Aceh
Lebih lanjut, kata dia, pelaksanaan PKG akan melibatkan tenaga puskesmas dan pihak sekolah. Nantinya, para orangtua diminta mengisi kuesioner pada 7 hari sebelum pemeriksaan.
“Pada saat hari pemeriksaan, guru UKS atau pengasuh kesehatan dan guru PJOK juga akan membantu, dalam pengukuran tinggi dan berat badan serta pemeriksaan kebugaran,” ujarnya.
Pemkot Surabaya berharap, program tersebut dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, akan pentingnya kesehatan dan mendeteksi masalah kesehatan pada anak sekolah sedini mungkin.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang