LAMONGAN, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut, Sekolah Rakyat (SR) di Lamongan paling siap dalam menyongsong tahun ajaran baru 2025/2026.
Hal tersebut diungkapkan Khofifah ketika meninjau SR di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Senin (7/7/2025) sore.
Khofifah mengatakan, SR di Kecamatan Brondong menjadi salah satu yang paling siap, lantaran ditunjang infrastruktur mumpuni dan tenaga pendidik yang sudah memenuhi standar.
"Di Jawa Timur ada 19 SR dan SR di Lamongan sudah sangat siap beroperasi pada awal tahun ajaran ini. Kesiapan bisa dilihat dari fasilitas ruang belajar hingga asrama untuk para siswa nantinya, begitupun dengan adanya kepala sekolah hingga para guru yang sudah siap pula," ujar Khofifah.
Baca juga: Seminggu Lagi Diluncurkan, Gedung Sekolah Rakyat di Ponorogo Baru Direnovasi 10 Persen
Adapun SR tingkat sekolah menengah atas (SMA) di Kecamatan Brondong terdiri dari tiga rombongan belajar (rombel), dengan masing-masing rombel sebanyak 25 siswa.
Untuk pembelajaran, direncanakan dimulai 14 September 2025.
Namun, Khofifah meminta supaya penyiapan siswa dilakukan dua hari sebelumnya dikarenakan sistem asrama yang membutuhkan adaptasi bagi siswa.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi sangat mendukung keberadaan SR di Kecamatan Brondong.
Terlebih, agenda ini merupakan program nasional guna memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan, memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin, serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Baca juga: Mensos Laporkan Progres Sekolah Rakyat ke DPR, 100 Lokasi Siap Beroperasi 14 Juli 2025
Adanya SR tersebut juga sesuai dengan misi kedua Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan di bawah kepemimpinan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi.
"Hadirnya SR pasti sangat kami dukung, karena program ini akan memberikan akses pendidikan gratis dan tentu memberikan pendidikan berkualitas untuk generasi bangsa," kata dia.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Restu Novi Widiani menyampaikan, seleksi siswa dilakukan secara transparan, dengan pendaftaran siswa terpilih akan disertai surat keputusan khusus dari pemerintah pusat.
Tenaga pendidik juga sudah dipetakan oleh pemerintah pusat berdasarkan domisili tenaga pendidik.
Terkait dengan SMK Maritim yang berada satu lokasi dengan SR di Kecamatan Brondong, akan terus berjalan dengan sistem blended.
Pada kesempatan yang sama, disalurkan bantuan sosial Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), PKH plus, penerima manfaat KIP putri Jawara, bantuan langsung tunai buruh pabrik rokok, bantuan program pemberdayaan Bumdes, program Desa Berdaya, program Jatim Puspa, bantuan operasional pendamping PKH plus, tali asih bagi TKSK, Tagana, dan zakat produktif tahun 2025.
Dengan seluruh bantuan yang diserahkan mencapai Rp 8.397.373.000.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang