Editor
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sejumlah keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya berada di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi.
Mereka menanti hasil pencarian KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam.
Salah satunya Erna, warga Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur, bersama anggota keluarganya bertahan di posko sejak hari pertama pencarian atau Kamis (3/7/2025).
Namun, kini di hari kelima pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya, kondisi Erna terlihat lemas dan lemas terbaring di Posko Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Senin (7/7/2025).
Baca juga: Lokasi Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Belum Ditemukan, Pangkoarmada II: Arus Selat Bali Unik
Tangannya diinfus, hidungnya diberi bantuan selang oksigen.
Anak Erna, Daniar Nadief (21), disebut menjadi salah satu korban kapal tenggelam.
Meski namanya tak masuk ke dalam daftar manifes, keluarga yakin Daniar adalah penumpang di kapal tersebut.
Andriyanto, suami Erna, mengatakan, Daniar hendak berangkat ke Bali untuk bertemu dengan rekannya.
Ia berangkat dari rumah pada Rabu (2/7/2025) malam, atau beberapa jam sebelum kejadian.
"Daniar baru saja pulang dari Kalimantan. Tiga hari di rumah, ia pamit pergi ke Bali," ujar Andriyanto.
Baca juga: Korban Ke-38 KMP Tunu Pratama Jaya Teridentifikasi
Pihak keluarga mengetahui kabar kapal tenggelam pada Kamis pagi. Sejak saat itu, mereka tak bisa menghubungi Daniar.
Ingin mendapat kepastian, keluarga pun berangkat dari kediaman mereka di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi untuk mendapat kabar.
Sejak hari pertama, keluarga tak kunjung mendapati nama Daniar dalam daftar korban selamat maupun meninggal.
Selama pencarian terus dilakukan, Erna dan keluarganya akan terus bertahan di posko.
Pipin Arisandi, Kasubag Administrasi Umum Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Probolinggo yang bertugas di posko, menjelaskan, Erna mendapat perawatan khusus karena lemas.