SURABAYA, KOMPAS.com - PT KAI Daop 8 Surabaya telah menutup sebanyak 19 pelintasan sebidang tidak resmi, selama periode 2025.
Sebab, dinilai membahayakan karena tak ada fasilitas keselamatan.
Hal tersebut diungkapkan oleh, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.
Namun, dia tak menjelaskan secara detail lokasi pelintasan sebidang tidak resmi yang sudah ditutup.
"Sepanjang tahun 2025, KAI Daop 8 Surabaya telah melakukan penutupan lebih dari 19 titik perlintasan liar di berbagai lokasi," kata Luqman, ketika dikonfirmasi, Selasa (1/7/2025).
Baca juga: KAI Imbau Masyarakat Lebih Tertib di Perlintasan Sebidang
Luqman menyebut, salah satu pelintasan sebidang yang ditutup ada di KM 88+8/9 dan 89+5/6 petak jalan antara Stasiun Pogajih-Kesamben, Dusun Ngresap, Kelurahan Jugo, Kecamatan Kesamben, Blitar.
"Perlintasan liar dibuka oleh masyarakat tanpa memiliki izin resmi. Perlintasan ini sangat membahayakan karena tidak memiliki fasilitas keselamatan seperti palang pintu, sinyal atau petugas jaga," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Luqman, pihaknya menutup pelintasan liar tersebut dengan cara normalisasi jalur kereta, memasang pagar pengaman dan memberi petugas jaga untuk sementara.
Selain itu, lanjut dia, Daop 8 Surabaya juga melakukan sosialisasi dan memberikan edukasi terkait berbahanya pelintasan sebidang tak resmi, ke masyarakat yang ada di sekitar lokasi.
"Sosialisasi di area perlintasan dan pemukiman padat penduduk, kampanye Rail Safety Campaign di sekolah dan komunitas, memasang rambu keselamatan dan pengecatan marka jalan," ujarnya.
Baca juga: Warga Jember Tolak Pemasangan Portal Atas oleh KAI, Siap Bayar 4 Penjaga Perlintasan
"Koordinasi dengan pemerintah daerah terkait penutupan perlintasan liar dan perpanjangan waktu penjagaan di titik rawan, dan patroli rutin oleh petugas Penjaga Jalan Lintas (PJL) dan tim keamanan jalur," tambahnya.
Lebih lanjut, Luqman mengimbau, kepada masyarakat agar tidak melewati pelintasan sebidang liar.
Sebab, memiliki resiko yang tinggi karena minimnya peringatan ketika ada kereta melintas.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang