Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang 5 Hari, Perempuan Lansia Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pantai Pacitan

Kompas.com, 20 Juni 2025, 15:59 WIB
Slamet Widodo,
Andi Hartik

Tim Redaksi

PACITAN, KOMPAS.com – Mayat perempuan lansia ditemukan di lokasi wisata Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Korban sempat dicari keluarganya sejak meninggalkan rumah pada lima hari lalu, kemudian ditemukan dalam kondisi tanpa busana pada Jumat (20/6/2025).

Korban diketahui bernama Suprapti (64), warga Dusun Kebon, Desa Punung, Kecamatan Punung, Pacitan. Korban ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Baca juga: Gempa Pacitan, Warga Trenggalek: Saya Kita Getaran Biasa, Ternyata Air Galon Juga Goyang

Penemuan jenazah tersebut sempat menggegerkan warga dan pengunjung pantai. Mayat pertama kali ditemukan oleh seorang pengunjung yang sedang olahraga sekitar pukul 05.30 WIB.

Atas kejadian tersebut, unit Inafis Satuan Reskrim Polres Pacitan segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.

Baca juga: Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,7 Guncang Pacitan

Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan guna dilakukan visum.

Suasana haru pecah saat jenazah tiba di instalasi kamar jenazah. Sang suami, Sutanto tak kuasa menahan tangis ketika melihat jasad istrinya yang sudah terbujur kaku di dalam kantong jenazah.

“Istri saya sudah meninggalkan rumah sejak Minggu kemarin. Kami sekeluarga bersama perangkat desa sempat mencarinya, tapi tidak ketemu,” ujar Sutanto dengan suara bergetar di ruang tunggu rumah sakit, Jumat (20/6/2025).

Sementara itu, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian korban.

Kasat Reskrim Polres Pacitan AKP Choirul Maskanan menjelaskan, hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik di tubuh korban.

Meski begitu, kematian korban masih menyisakan kejanggalan. Sebab, korban lansia itu ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

“Dari hasil visum sementara, tidak ada indikasi kekerasan pada tubuh korban. Namun memang ada kejanggalan, karena korban ditemukan dalam keadaan telanjang dan hanya memakai pakaian dalam bagian atas,” terang AKP Choirul.

Dari olah tempat kejadian perkara, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya sepasang alas kaki, sebuah tas berisi kartu identitas, ponsel, serta uang tunai sebesar Rp 10.000. Namun, pakaian lainnya tidak ditemukan di sekitar tempat kejadian.

“Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Saat ini belum bisa disimpulkan penyebab pasti kematian korban. Semua kemungkinan masih kami dalami,” terang Choirul.

Setelah proses visum selesai, jenazah langsung dipulangkan ke rumah duka dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Punung.

Polisi mengimbau masyarakat yang mengetahui informasi terkait keberadaan korban sebelum ditemukan atau aktivitas mencurigakan di sekitar lokasi kejadian agar melapor guna membantu proses penyelidikan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau