Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabur Usai Tabrak Pemotor di Blitar, Sopir Truk Linglung di Pinggir Jalan Saat Ditangkap Polisi

Kompas.com, 31 Mei 2025, 16:50 WIB
Asip Agus Hasani,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Sebuah kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Desa Dandong, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jumat (30/5/52025), sekitar pukul 05.00 WIB.

Sebuah truk berbenturan keras dengan sepeda motor yang dikendarai M Naufal (20), warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Naufal mengalami luka parah pada bagian kepala dan tak sadarkan diri setelah ditabrak truk yang melaju kencang dan mendahului kendaraan lain.

Sopir truk yang diketahui berinisial S (45), warga Desa Kalipare, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, tidak berhenti setelah kecelakaan dan berusaha melarikan diri.

Baca juga: Ramai di Medsos Gunung Kelud Alami Erupsi, BPBD Blitar Beri Penjelasan

Kepala Unit Penegakan Hukum (Gakkum) pada Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Suratno, menjelaskan bahwa S terus memacu truknya setelah menabrak pemotor.

“Untung ada beberapa pemotor lain yang mengejar truk tersebut dan menghentikannya di simpang empat Poluhan, sekitar 2,5 kilometer dari lokasi kejadian,” ujar Suratno kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Sabtu (31/5/2025) sore.

Warga sekitar segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan kecelakaan tersebut.

Namun, saat personel Unit Gakkum tiba di lokasi di mana truk diberhentikan warga, sopir tidak berada di tempat.

Suratno bersama dua personel Unit Gakkum kemudian melakukan pengejaran ke arah timur dan menemukan S berdiri di pinggir jalan, sekitar 1,5 kilometer dari lokasi truk diparkir.

“Ada orang berdiri di pinggir jalan. Kelihatan seperti orang sedang linglung. Mungkin kaget dan lain sebagainya. Kita hampiri dan ternyata benar dia sopir truknya,” kata Suratno.

Baca juga: Panen Tebu di Blitar Melimpah, Pabrik GulaIni Naikkan Target Giling

Lalu, polisi membawa S dan truk yang ia kemudikan ke Mapolres Blitar Kota untuk diamankan.

Suratno menambahkan bahwa S berusaha kabur karena takut menjadi sasaran amukan warga di sekitar lokasi kejadian.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun pihak kepolisian, truk yang dikemudikan S sedang dalam perjalanan kembali ke Malang setelah mengirim tebu ke sebuah pabrik gula di Kabupaten Kediri ketika kecelakaan itu terjadi.

“S belum kita tetapkan sebagai tersangka tapi masih kita amankan di Mapolres untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” tuturnya.

Sementara itu, korban M Naufal masih dalam perawatan medis di rumah sakit dan hingga saat ini belum sadarkan diri.

Baca juga: Perusahaan Ini Gagas Pembangunan Kilang dan Industri Petrokimia di Pesisir Blitar Selatan

Menurut Suratno, luka yang diderita Naufal tergolong berat akibat benturan keras saat kecelakaan.

“Truk waktu itu memang melaju sangat kencang dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam,” ungkap Suratno.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau