SURABAYA, KOMPAS.com - Laga terakhir Liga 1 2024-2025, pekan ke-43 akan mempertemukan Persebaya Surabaya vs Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (23/5/2025) malam.
Ada hal berbeda yang disiapkan oleh Panitia Pelaksana dan suporter setia Persebaya, Bonek.
Bukan sekadar sorak sorai atau koreografi tribun, namun sebuah kesepakatan kolektif yang mencerminkan kedewasaan dan kreativitas dalam mendukung tim kebanggaan.
Baca juga: Persebaya Vs Bali United: Reuni Uston-Teco, Bajul Ijo Bidik Runner Up
Tidak ingin flare kembali menjadi polemik yang menimbulkan risiko, Panpel dan perwakilan dari empat tribun utama, Green Nord, Gate Jhoner 21, Tribun Kidul dan Tribun Timur berinisiatif membuat sebuah gerakan bernama Wall of Fire.
Aksi ini akan dilakukan di luar stadion, tepatnya di jalan depan Lapangan ABC, saat bus pemain akan menuju stadion.
Flare yang biasanya menjadi simbol semangat di dalam tribun, kali ini akan menyala secara terkoordinasi dan aman di luar area pertandingan. Masing-masing koordinator tribun bertanggung jawab mengatur dan mengumpulkan flare demi menjaga ketertiban.
Baca juga: Persebaya Vs Bali United, Teco dan Kenangan di Kota Pahlawan
"Ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Kami tidak segan-segan memberikan sanksi tegas kepada siapapun yang membawa atau menyalakan flare di dalam stadion," kata Ketua Panpel Persebaya, Ram Surahman.
Langkah ini bukan hanya soal peraturan, tetapi juga tentang rasa tanggung jawab bersama.
Menurut dia, komitmen Bonek ini bukan hal baru. Di mana dua musim terakhir, suporter Persebaya telah menunjukkan itikad kuat untuk mendukung tim tanpa flare di area laga.
Baca juga: Dukung Klub Kebanggaan, Eri Cahyadi Berencana Turunkan Sewa GBT untuk Persebaya Surabaya
Tidak berhenti di situ, Panpel juga mengingatkan pentingnya keamanan dan kenyamanan bersama.
Penonton yang kedapatan membawa flare atau dalam pengaruh minuman keras akan langsung dilarang masuk ke dalam stadion.
Pemeriksaan ketat di semua pintu masuk pun disiapkan demi menegakkan aturan ini. "Ini demi kenyamanan dan keselamatan bersama," ungkap dia.
Sebuah kalimat yang sederhana, namun mengandung makna besar: sepak bola bukan hanya tentang 90 menit pertandingan, tetapi juga tentang bagaimana komunitas pendukungnya bisa tumbuh dan berkembang lebih bijak.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang