Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Limbah Sandal Hotel Dibuang Sembarangan, DLH Banyuwangi: Pengumpul Tak Kelola Sampah Sama Sekali

Kompas.com, 22 Mei 2025, 18:34 WIB
Fitri Anggiawati,
Icha Rastika

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pengumpul sampah di Banyuwangi, Jawa Timur, yang terlibat pembuangan sampah sembarangan di Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, mendapatkan teguran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi.

Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani, mengatakan bahwa teguran telah dilayangkan karena pengumpul sampah tidak mengelola sampahnya.

"Sampahnya tidak dikelola. Diambil dari Hotel Ketapang Indah, langsung dibuang ke lahan kebun. Tidak ada pengelolaan sama sekali," kata Dwi, Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Limbah Sandal Hotel Dibuang Sembarangan, DLH Banyuwangi Siapkan Sanksi Pihak yang Melanggar

Selain memberikan teguran, DLH Banyuwangi memberikan arahan agar pengelola sampah dapat memilah sampahnya dengan baik, salah satunya memilah sampah organik dan anorganik.

Sampah organik dapat dikelola untuk kompos hingga budidaya maggot, sedangkan sampah anorganik dapat diserahkan ke bank sampah.

"Bank sampah di Kalipuro sebetulnya dekat sekali, ada di perumahan GGM Klatak, itu bisa dilakukan (sampah anorganik disetorkan)," ucap Dwi.

Dari informasi yang didapatkan DLH Banyuwangi, Hotel Ketapang Indah sudah berlangganan dan membayar pengelolaan sampah dengan biaya yang cukup mahal.

Dengan pilihan yang diambil pihak hotel, Dwi mengatakan bahwa pihaknya mempersilakan apabila pihak hotel hendak menjalin kerja sama dengan pihak ketiga atau pihak swasta, tetapi juga harus memastikan perizinan yang dimiliki.

"Bisa juga dengan pihak ketiga, tapi harus berizin," ujarnya.

Baca juga: Farhan Segel Lahan Bekas Palaguna Plaza: Banyak Sampah, Pasar Malam Ilegal

Kini, Hotel Ketapang Indah disebutnya masih mempertimbangkan pengelolaan sampah secara mandiri dengan biaya yang terbilang lebih rendah atau memilih memanfaatkan layanan retribusi persampahan di Banyuwangi.

Sementara itu, DLH Banyuwangi terus melakukan pengawasan terhadap aktivitas pembuangan sampah di lahan warga yang menjadi lokasi pembuangan sampah.

"Pengelolaan sampah mereka diawasi. (Pembuangan sampah di lokasi tersebut) sudah cukup lama, dan sekarang di lokasi sudah tidak ada sampah lagi," tutur Dwi.

Sebelumnya, sebuah lahan dekat permukiman warga seluas 20x25 meter dijadikan lokasi pembuangan limbah sandal Hotel Ketapang Indah.

Sampah-sampah itu ditemukan oleh Sungai Watch dan belakangan diketahui dibuang oleh pengumpul sampah yang menjalin kerja sama dengan Hotel Ketapang Indah, tetapi tak mengelola sampahnya dengan baik.

Baca juga: Putri Koster Akui Bali Keliru dalam Menangani Sampah

Saat dikonfirmasi terkait temuan sampah tersebut, Hotel Ketapang Indah mengatakan bahwa mereka masih melakukan penyelidikan.

"Terkait hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa masalah pembuangan sampah masih dalam proses penyelidikan oleh pihak hotel guna memastikan sumber dan penyebab temuan tersebut, " kata Afdan, komunikasi pemasaran Hotel Ketapang Indah, Senin (19/5/2025).

Afdan menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menangani hal tersebut dengan serius dan tetap menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau