SUMENEP, KOMPAS.com - Omyani tidak bisa menyembunyikan tangisnya setelah mengetahui bahwa bapaknya, Mardikan (67), mendadak sesak napas sekitar satu jam sebelum pemberangkatan calon jemaah haji asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (8/5/2025).
Dengan mata sembap, Omyani terduduk lemas di dekat mobil ambulans yang sedang memberikan bantuan oksigen kepada bapaknya yang sudah sepuh tersebut.
Di dalam ambulans, Mardikan tidur telentang dengan selang oksigen di hidungnya.
Selain itu, baju seragam berwarna ungu, slayer biru, dan tas paspor masih tetap dia kenakan.
Omyani terus mengabari keluarganya di rumah tentang kondisi terkini bapaknya melalui ponsel.
Baca juga: JCH Sumenep Meninggal Saat Akan Berangkat ke Asrama Haji, Istri Mengundurkan Diri
Sesekali, dia terlihat sesenggukan saat berbicara.
Sementara itu, Marhatim, anak pertama Mardikan, terlihat lebih tegar dari adiknya Omyani.
Marhatim berkali-kali mondar-mandir untuk berkoordinasi dengan ketua regu, ketua rombongan, dan tenaga medis dari Dinas Kesehatan.
"Dua hari lalu bapak kerokan, setelah itu mandi, mungkin karena itu," kata Marhatim kepada Kompas.com di GOR A Yani Sumenep, Kamis (8/5/2025).
Marhatim berusaha meyakinkan para pihak bahwa bapaknya dalam kondisi baik sebelum akan berangkat ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
"Meski sudah sepuh, bapak masih cukup aktif saat berada di rumah," ujar dia.
"Tadi kami tiba di lokasi pemberangkatan sekitar jam setengah 9. Tapi kan jadwal pemberangkatan masih pukul 12 malam. Menunggunya cukup lama," katanya.
Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep memutuskan untuk memberangkatkan calon haji yang mengalami sesak napas itu lebih awal dengan menggunakan ambulans.
"Karena kondisinya tidak memungkinkan untuk menunggu pemberangkatan JCH (sesuai jadwal)," kata drg Elliya Fardasah, kepala Dinkes P2KB Sumenep.
"Nanti di sana (Surabaya) akan dilakukan penanganan lebih lanjut," ucapnya.
Baca juga: Berangkatkan 727 Jemaah Haji, Bupati Batang: Jaga Kesehatan
Elliya menyampaikan, hasil diagnosis memang menunjukkan bahwa Mardikan memiliki riwayat sesak napas dan masuk kategori sebagai salah satu calon jemaah haji dengan risiko tinggi (Risti).
"Kondisinya sesak, dari bawaan. Kan memang adac calon jemaah haji dengan risiko tinggi. Kami siapkan ambulans untuk mengawal itu," tutur Elliya.
Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep mencatat ada 300 calon jemaah haji dengan kategori risiko tinggi (Risti).
Data calon haji yang berisiko tinggi tersebut telah dipegang oleh masing-masing tenaga medis, baik yang mendampingi rombongan, termasuk di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan Tanah Suci Mekah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang