MALANG, KOMPAS.comu - Jumlah korban pencabulan yang diduga dilakukan oleh oknum dokter berinisial AY di salah satu rumah sakit swasta di Kota Malang, Jawa Timur, bertambah.
Hal ini diungkapkan penasehat hukum terduga korban, QAR, Satria Marwan SH MH pada Minggu (20/4/2025).
Satria Marwan menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi mengenai adanya tiga orang korban lain yang diduga mengalami perlakuan serupa dari pelaku yang sama.
"Kami mendapat informasi ada korban lainnya sebanyak 3 orang. Dan apabila dihitung dengan klien kami, maka totalnya ada 4 korban dengan pelaku dokter yang sama," ungkap Satria.
Saat ini, pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti terkait perlakuan terduga pelaku terhadap para korbannya.
Baca juga: Korban Resmi Melapor, Polisi Mulai Panggil Saksi-Saksi dalam Kasus Dokter Cabul di Malang
Satria juga berencana berkomunikasi dengan terduga korban lainnya untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.
"Saya tidak menyebutkan siapa korban lainnya. Modusnya hampir sama dengan pelaku dokter yang sama dan di rumah sakit yang sama," tambahnya.
Diketahui, ketiga korban lainnya menghubungi QAR dan menceritakan pengalaman mereka setelah mengetahui QAR telah berbicara di media sosial.
Modus yang digunakan oleh terduga pelaku AY kepada korban lainnya hampir serupa, yakni melakukan spam chat, menggoda, hingga mengajak nonton konser.
"Jadi ini tahunnya berbeda-beda. Dengan modus seperti spam chat, goda-goda, hingga ngajak nonton konser dan lain sebagainya," ujarnya.
Sementara itu, Satria mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak rumah sakit yang belum melakukan komunikasi atau permintaan maaf kepada terduga korban QAR.
Ia menilai bahwa manajemen rumah sakit seharusnya tidak hanya menonaktifkan terduga pelaku, tetapi juga meminta maaf untuk menjaga nama baik institusi tersebut.
Baca juga: Korban Pelecehan Dokter di Malang Resmi Lapor Polisi
"Saya pikir tidak ada ruginya rumah sakit mempertahankan nama baik dengan meminta maaf, tetapi nyatanya sampai sekarang tidak ada permintaan maaf. Oleh karenanya, kami sangat menyayangkan sekali," tuturnya.
Sebelumnya, seorang perempuan berinisial QAR (31) mengaku telah menjadi korban pencabulan oleh oknum dokter di rumah sakit swasta tersebut.
Pengakuan ini disampaikan melalui beberapa postingan di media sosial Instagram pada Selasa (15/4/2025).
Saat dikonfirmasi, QAR menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada September 2022 saat ia berlibur ke Malang dari Bandung, Jawa Barat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang