BANYUWANGI, KOMPAS.com - Keluarga Rizal Sampurna, pemuda berusia 30 tahun yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja, masih menunggu kepastian mengenai keberadaan jasadnya.
Hingga saat ini, mereka belum mendapatkan informasi yang jelas terkait keberadaan Rizal, yang dikabarkan telah meninggal dunia pada 17 Maret 2025.
"Sempat diberitahu lokasi jenazahnya di Yim Under Taker di Kota Phnom Penh Kamboja," ungkap sepupu Rizal, Saputri, Selasa (15/4/2025).
Informasi tersebut diterima Saputri melalui sambungan telepon pada 7 April 2025 dari seorang pria yang mengaku sebagai aparat hukum Kamboja.
Baca juga: Bupati Ipuk Ungkap Kesulitan dalam Pulangkan Jenazah Korban TPPO di Kamboja
Menanggapi informasi itu, keluarga Rizal segera meminta bantuan pihak lain untuk memastikan kebenarannya.
"Setelah itu saya langsung ngabari ke tim miss Yuni (tokoh publik asal Jember), setelah (kenalannya) ke tempat itu (TIM Undertaker), kakak saya tidak ada di sana," lanjut Saputri.
Hingga kini, keluarga Rizal masih menunggu perkembangan mengenai keberadaan jasadnya.
Mereka mengalami kesulitan karena nomor yang sebelumnya mengabarkan tentang kematian Rizal tidak dapat dihubungi.
Diduga, nomor tersebut telah diblokir penelepon.
Keluarga Rizal kini berharap kepada pihak-pihak terkait, termasuk Presiden Prabowo Subianto dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestandani, memberikan kepastian mengenai keberadaan Rizal.
"Kami terus berdoa, pengajian. Minggu, malam Senin kemarin tujuh hariannya," ungkap Saputri.
Sementara itu, Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Meryanto, menyatakan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai jenazah Rizal.
P4MI mendapatkan informasi mengenai kematian Rizal pada 7 April 2025 dari KP2MI pusat, yang menyebutkan bahwa satu pekerja migran Indonesia asal Banyuwangi meninggal di Kamboja.
Setelah pengecekan, diketahui bahwa Rizal berangkat secara non-prosedural.
“Selanjutnya, kami masih menunggu update penanganan dari KBRI Kamboja terkait pemulangan. Kami belum mendapatkan informasi lebih lanjut dari KBRI, hanya sebatas PMI meninggal dunia,” tutup Fery.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang