Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Swasta Jadi Profesi Paling Banyak Lakukan Pelanggaran Lalu Lintas di Banyuwangi

Kompas.com, 10 April 2025, 15:57 WIB
Fitri Anggiawati,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Karyawan swasta adalah profesi yang paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas di Banyuwangi, Jawa Timur selama Operasi Ketupat Semeru 2025.

Berdasarkan data analisis dan evaluasi (anev) Satlantas Polresta Banyuwangi, sebanyak 1.791 orang dari total 2.375 pelanggaran yang terjadi.

Angka tersebut merupakan yang tertinggi jika dibandingkan profesi lainnya yaitu sopir sebanyak 92 pelanggar, pelajar 58 orang, TNI dan Polri nihil, serta profesi lainnya sebanyak 428 orang.

Dari anev itu pula diketahui sepeda motor menjadi kendaraan bermotor yang paling banyak melakukan pelanggaran, yaitu sebanyak 1.343 motor, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 933 motor.

Baca juga: Kunjungan Wisata di Banyuwangi Naik 300 Persen, Perputaran Uang Rp 55,7 M Selama Libur Lebaran

Peningkatan signifikan juga terjadi dengan pelanggaran lalu lintas yang melibatkan mobil penumpang, dari tahun sebelumnya sebanyak 224 kendaraan, naik signifikan menjadi 707 mobil.

Untuk lokasi terjadinya pelanggaran lalu lintas, paling banyak terjadi di kawasan perbelanjaan, yaitu sebanyak 1.592 pelanggar terjaring, meningkat jauh dari tahun sebelumnya sebanyak 560 pelanggaran.

Total, Satlantas Polresta Banyuwangi melakukan 6.128 penindakan selama operasi ketupat Semeru 2025.

2.020 pelanggar dijaring melalui ETLE (electronic traffic law enforcement) statis, 355 ETLE mobile dan 3.753 lainnya mendapatkan teguran.

Namun demikian, dari data kepolisian, total kecelakaan yang terjadi selama Operasi Ketupat Semeru 2025 terdapat 13 kasus. Ini berarti turun dari tahun sebelumnya sebanyak 36 kasus.

Total kerugian yang disebabkan pun turun dari tahun sebelumnya Rp 41 juta, menjadi Rp 31,5 juta.

“Alhamdulillah operasi ketupat Semeru selama 17 hari (28/3/2025 hingga (8/4/2025) berjalan aman dan lancar,” kata Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, Kamis (10/4/2025).

Atas hal tersebut Rama menyampaikan apresiasinya kepada personel, stakeholder, hingga masyarakat yang memanfaatkan momen libur Lebaran namun tetap memastikan kondisi tetap kondusif dan lancar.

Baca juga: Kapal Cepat Banyuwangi–Denpasar Bisa Angkut 300 Orang, Kapan Beroperasi?

Begitu juga dengan lalu lintas di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi yang meski ramai namun dapat diurai dan berjalan lancar.

“Evaluasi menunjukkan hasil yang positif. Angka kecelakaan turun drastis 60 persen, dari 36 kasus di tahun 2024, turun menjadi 13,” ujarnya.

Kini, meski operasi ketupat Semeru telah berakhir, kepolisian terus melanjutkan operasi dengan menggelar kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) dari tanggal 9-15 April 2025.

Polisi masih tetap mengantisipasi gelombang masyarakat yang masih memanfaatkan jeda libur tersisa dengan melakukan perjalanan dari Jawa ke Bali ataupun sebaliknya melalui Banyuwangi.

“Pos pelayanan mudik belum dibongkar. Kami masih memberikan pelayanan kepada masyarakat sampai 15 April 2025,” tandasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau