BANYUWANGI, KOMPAS.com - Momen libur Lebaran dimanfaatkan berbagai tempat wisata untuk menaikkan kunjungan wisata. Seperti juga di Kabupaten Banyuwangi yang tersohor dengan beragam wisatanya yang mempesona.
Berdasarkan data dari data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, tercatat 412.000 orang membanjiri berbagai destinasi wisata di wilayah ujung timur Pulau Jawa itu selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025.
“Jumlah kunjungan ini mengalami peningkatan drastis hampir 300 persen dibandingkan hari-hari biasa,” kata Kepala Disbudpar Banyuwangi, Taufik Rohman, Rabu (9/4/2025).
Baca juga: Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Ditargetkan Beroperasi Juni, Waktu Tempuh 2,5 Jam
Taufik mengurai, urutan pertama destinasi wisata dan sekaligus menjadi primadona adalah Pantai Pulau Merah yang berhasil menarik lebih dari 50 ribu kunjungan wisatawan.
Disusul dengan Pantai Marina Boom Banyuwangi yang sebelumnya menjadi juara kunjungan terbanyak wisatawan saat libur akhir tahun lalu, mencapai 32.961 kunjungan.
Baca juga: 3,7 Juta Wisatawan Kunjungi Jateng pada Lebaran 2025, Wisata Murah Tanpa Biaya Tiket Jadi Primadona
Selain itu, destinasi lainnya yang juga cukup ramai dikunjungi wisatawan adalah Banyuwangi Park, Kawah Ijen, Grand Watudodol, Wisata Jopuro, Hutan De Djawatan, dan Desa Wisata Tamansari.
Begitu juga dengan Pantai Cacalan yang terkenal dengan kanonya, wisata alam Air Terjun Telunjuk Raung yang memukau, serta Pantai Blimbingsari.
Ditambahkan Taufik, lonjakan wisatawan di tanah Blambangan berdampak positif pada meningkatnya hunian hotel dan homestay.
“Dari catatan kami, sebanyak 44.660 wisatawan menginap di berbagai jenis akomodasi penginapan di Banyuwangi selama periode yang sama,” ujar Taufik.
Baca juga: 13.171 Wisatawan Kunjungi Setu Babakan Saat Libur Lebaran 2025, Lebihi Target
Di periode tersebut pula, tingkat hunian hotel di Banyuwangi mencapai 85 persen, yang dari rincian data menunjukkan preferensi wisatawan yang beragam terhadap jenis penginapan.
Sebanyak 22.400 orang tercatat menginap di hotel berbintang, sementara hotel melati menerima tamu sebanyak 16.640 orang.
“Tak kalah populer dari hotel, sebanyak 5 ribu lebih orang menginap di homestay dan 450 orang menginap di hotel butik,” ucap Taufik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang