Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Maling Motor Modus COD di Lumajang Ditangkap dan Dihajar Warga

Kompas.com, 17 Maret 2025, 21:32 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang pria yang diduga mencuri sepeda motor dihajar warga di Desa Bades, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (17/3/2025).

Insiden tersebut menjadi viral di berbagai platform media sosial, termasuk Facebook dan grup WhatsApp.

Kapolsek Pasirian, Iptu Loni Roi Madhona, membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di wilayah hukum yang dipimpinnya.

Menurut Loni, kejadian ini bermula ketika terduga pelaku, yang identitasnya belum diketahui, membuat janji dengan seorang pria asal Kabupaten Jember untuk melakukan transaksi jual beli sepeda motor.

Baca juga: Maling Motor Ditembak Mati di Surabaya, Sudah Jadi Buronan 8 Bulan

Awalnya, korban, seorang warga Kabupaten Jember, memposting motor miliknya yang dijual melalui media sosial Facebook.

Terduga pelaku menunjukkan ketertarikan dengan menyantumkan komentar dan keduanya sepakat bertemu di jalan lintas selatan (JLS) Lumajang.

Dalam pertemuan tersebut, pelaku meminta untuk mencoba motor yang dibawa oleh korban.

Setelah beberapa waktu, pelaku tidak kunjung kembali dengan motor tersebut, sehingga korban merasa curiga dan mengejar pelaku hingga bertemu di JLS Desa Bades.

Saat mendapati motornya dibawa, korban langsung menabrak pelaku dari belakang, yang kemudian memicu cekcok antara keduanya.

Warga yang melihat kejadian tersebut segera tersulut emosi dan menghajar terduga pelaku pencurian hingga mengalami luka-luka.

Baca juga: Maling Motor Tertangkap, Gara-gara Bawa Helm di Kebun Tebu

"Korban orang Jember posting kendaraan bermotornya, terus dikomen pelaku dijanjikan mau dibeli sama dikasih uang bensin, ketemunya COD di JLS," kata Loni melalui sambungan telepon.

"Setelah mereka ketemu, motor dicoba oleh pelaku dan langsung dibawa kabur sampai akhirnya ditangkap warga," lanjutnya.

Hingga saat ini, identitas pelaku dan korban belum diketahui.

Loni menjelaskan bahwa pelaku yang dihajar warga belum dibawa ke Mapolsek Pasirian.

Sementara itu, korban sempat datang ke Polsek namun kemudian pergi dan batal melaporkan kejadian tersebut.

Korban beralasan bahwa ia membutuhkan uang cepat untuk menjual motornya.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Dua Maling Motor di Kelapa Gading Ditembak Polisi

"Pelaku tadi itu mau dibawa warga ke sini, tapi sampai saat ini belum datang. Kalau identitas korban yang jelas warga Jember, namanya tadi anggota sempat tanya tapi korban terburu-buru motornya mau dijual karena butuh uang," ujar Loni.

Mengenai kelanjutan kasus ini, Loni menyebut bahwa pihaknya tidak dapat melakukan tindak lanjut karena tidak ada laporan resmi mengenai kejadian tersebut.

"Kita bertindak atas dasar laporan, jadi karena tidak ada laporan, ya tidak ada yang bisa kita proses," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau