PONOROGO, KOMPAS.com – Meski dirawat di rumah sakit karena kondisinya melemah, Mbok Yem memastikan bahwa warung miliknya di Puncak Gunung Lawu tetap buka untuk memberikan pelayanan makanan kepada para pendaki.
Meski kondisinya masih lemah, Mbok Yem mengaku masih memikirkan kondisi para pendaki di puncak Gunung Lawu.
“Masih ada Muis sama Jarwo yang ada di warung,” ujarnya di RSU Aisyiyah, Jumat (7/3/2025).
Sementara Saelan, anak kedua Mbok Yem yang menungguinya di RSU Aisyiyah, mengatakan bahwa kedua orang asal Kediri dan Kecamatan Maospati itu sudah cukup lama membantu Mbok Yem berjualan.
“Kalau Simbok turun, memang dua orang itu yang berjualan di warung. Seperti ini Simbok sakit, mereka ya berjualan,” katanya.
Baca juga: Mbok Yem Legenda Gunung Lawu Sempat Sesak Napas di Rumah Sakit
Selama menjaga warung, Mbok Yem mengaku kerap memaksakan diri meski sedang sakit. Ia tetap membuatkan telur goreng bagi pendaki yang sampai di puncak malam hari.
Bahkan, pukul 02.00 malam pun Mbok Yem tetap menyiapkan makanan jika ada yang singgah di warungnya.
“Kemarin itu sakit gigi, enggak bisa tidur. Kadang sampai jam 12 malam enggak tidur. Jam 2 malam itu masih goreng telur karena ada pendaki yang lapar. Kalau capek baru tertidur," ucap Mbok Yem.
Saelan mengaku tidak bisa berbuat apa-apa jika Mbok Yem tetap nekat berjualan meski usianya sudah memasuki 82 tahun.
“Dilarang pun tidak bisa karena kalau di rumah yang dipikir bagaimana orang-orang yang naik gunung bisa makan,” ucapnya.
Saelan mengaku bahwa jiwa orangtuanya itu sudah tidak memikirkan untung atau rugi berjualan di Puncak Gunung Lawu.
Untuk membawa beban sembako seberat 35 kilo menuju puncak, biayanya bisa mencapai Rp 500.000.
“Kami memahami bagaimana Simbok lebih mementingkan bisa jualan di atas daripada memikirkan untungnya,” ujar Saelan.
Baca juga: Mbok Yem Ungkap Sakit Gigi Jadi Penyebab Kondisinya Memburuk
Mbok Yem atau Wakiyem (82) harus dirawat di rumah sakit RSI Aisyiyah karena jatuh sakit.
Mbok Yem dirawat di RSU Aisyiyah sejak Hari Selasa (4/3/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan medis tim dokter RSU Aisyiyah Ponorogo, legenda Gunung Lawu ini mengalami pneumonia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang