Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Emak-emak di Lumajang Serbu Pasar Murah

Kompas.com, 13 Februari 2025, 17:39 WIB
Miftahul Huda,
Icha Rastika

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Ratusan emak-emak di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyerbu pasar murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Lumajang di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) Desa Wonorejo, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Kamis (13/2/2025).

Pasar murah bertajuk Gerakan Pangan Murah (GPM) ini menyediakan berbagai bahan kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur, cabai rawit merah, cabai merah besar, dan daging ayam dengan harga yang lebih murah dibandingkan harga pasar.

Rodiah (50), salah satu warga yang antre di pasar murah, mengungkapkan rasa senangnya bisa membeli bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau.

Baca juga: Warga Serbu Pasar Murah di Banyumas, Diadakan 12 Kali dalam Setahun

Menurutnya, dua minggu jelang Ramadhan, harga kebutuhan pokok di pasar mulai naik perlahan.

“Saya sangat senang bisa membeli beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur dengan harga yang lebih murah. Kalau di pasar, harganya memang mulai naik," ujar Rodiah.

Pantauan Kompas.com, harga ayam potong di Pasar Baru Lumajang sudah mencapai Rp 35.000 per kilogram.

Sementara itu, harga telur ayam mencapai Rp 29.000 per kilogram.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKPP Kabupaten Lumajang Noer Riana menyampaikan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi inflasi dan menstabilkan harga pangan menjelang bulan Ramadhan.

"Menjelang Ramadhan ini harga-harganya cukup sedap ya mulai pada naik, terutama di telur, ayam potong, kemudian bawang merah, bawang putih. Sehingga dengan adanya gerakan pangan murah ini, kita menyediakan pangan yang berkualitas tetapi harganya terjangkau oleh masyarakat, harga masih di bawah pasar," ujar Riana.

Ia juga menyampaikan bahwa selisih harga bahan pokok yang dijual di GPM dengan harga pasar cukup signifikan.

"Kalau harga pasar seperti telur, katakanlah di pasar sudah mencapai Rp 27.000-Rp 28.000, bahkan ada yang masih Rp 29.000, di sini Rp 25.000. Jadi ada selisih, selisih terendah Rp 3.000, selisih tertingginya sampai di Rp 5.000," katanya. 

Baca juga: Sidang Isbat Awal Ramadhan 2025 Digelar 28 Februari, Ini Tahapannya

Riana menyampaikan, selain sembilan bahan pokok yang dijual dengan harga lebih murah, GPM juga melibatkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang turut menyediakan produk olahan dengan nilai gizi tinggi.

Beberapa produk olahan tersebut termasuk olahan telur yang berguna untuk mendukung program penanggulangan stunting di Lumajang.

“Kami juga melibatkan UMKM yang turut mendukung gerakan ini, salah satunya dengan menyediakan olahan telur yang memiliki kandungan gizi baik untuk anak-anak yang mengalami stunting,” katanya. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Pegawai Honorer RSUD Kota Blitar yang Curi Perhiasan Emas Bergaji Rp 3 Juta Lebih
Surabaya
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Syukur Aziz Jalani Hidup dengan Upah Rp 1.300 per Barang sebagai Kurir Paket
Surabaya
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Hujan Deras, Tanah Longsor Timpa Rumah Warga di Madiun
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau