LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis (23/1/2025).
Berdasarkan laporan dari Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, sejak pukul 16.00 WIB, terdapat tiga kali erupsi yang terjadi secara berurutan.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 16.12 WIB, yang terekam oleh seismograf dengan amplitudo 22 milimeter dan durasi 124 detik.
Erupsi ini mengeluarkan letusan abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal setinggi 800 meter yang mengarah ke barat daya.
Baca juga: Kenapa Macan Tutul Jawa di TN Bromo Tengger Semeru Hitam Pekat?
Dua erupsi berikutnya terjadi pada pukul 16.31 dan 16.58 WIB, namun visual letusan tidak dapat teramati karena Gunung Semeru tertutup kabut.
"Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Kamis, 23 Januari 2025 pukul 16.12 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 800 meter di atas puncak," ungkap petugas PPGA Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir, yaitu pada Rabu (22/1/2025) dari pukul 00.00 hingga 24.00 WIB, PPGA Semeru merekam 23 kali letusan erupsi.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Baca juga: Viral Video Pendaki ke Puncak Semeru Saat Pendakian Ditutup, TNBTS Telusuri
Selain itu, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Mengingat saat ini kawasan sekitar Gunung Semeru sering diguyur hujan lebat, hal ini berisiko menimbulkan banjir lahar.
"Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru," imbaunya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang