PASURUAN, KOMPAS.com - Hujan deras yang berlangsung selama satu hari menyebabkan Sungai Wrati di Kecamatan Beji, Pasuruan, meluap.
Akibatnya, ratusan rumah warga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 80 sentimeter.
Luapan air juga menggenangi jalur Pantura, mengakibatkan kemacetan panjang.
Genangan air akibat meluapnya Sungai Wrati terlihat di dua desa, yaitu Cangkring Malang dan Kedungringin, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Baca juga: Banjir Terjang Sejumlah Daerah di Riau, 922 Warga di Kampar Terdampak
Yuanita, seorang warga Cangkring Malang, mengungkapkan bahwa ini adalah pertama kalinya ia merasakan banjir yang cukup besar dan mendadak.
"Hujan di sini mulai malam kemarin, tapi tidak begitu deras. Tapi air tiba-tiba mengalir dari sungai sebelah," katanya pada Kamis (16/01/2025) dinihari.
Sungai Wrati merupakan terusan dari sungai yang berasal dari wilayah selatan Kabupaten Pasuruan, meliputi Pandaan, Purwosari, dan Sukorejo.
"Airnya dari atas ngalir deras sampai di sini. Hujan di sana hampir tiap hari," tambahnya.
Daerah yang paling parah terendam banjir adalah Dusun Balungrejo dan Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji, di mana genangan air telah mencapai 80 sentimeter.
Meskipun demikian, warga masih bertahan di rumah sembari menunggu kondisi air surut.
"Warga di daerah Balungrejo masih bertahan di rumah. Tapi kalau kondisi air tidak surut dan masih hujan, nanti ada evakuasi dan harus mengungsi," ujar Hendrik, anggota relawan Tagana Beji.
Baca juga: Dua Kelurahan di Palopo Terendam Banjir, Warga Diimbau Waspadai Buaya
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendataan dan koordinasi dengan Muspika Kecamatan Beji terkait dampak dari meluapnya Sungai Wrati.
"Ini masih melakukan pendataan. Untuk pastinya, banjir memang melanda di dua desa, Cangkring Malang dan Kedungringin," katanya singkat.
Sementara itu, jalur lalu lintas di jalur Pantura Pasuruan yang terletak di Desa Cangkring Malang juga terendam air setinggi 10 hingga 20 sentimeter.
Sejumlah kendaraan yang melintas terpaksa mengurangi laju agar tidak membahayakan kendaraan lainnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang