SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi setuju dengan wacana libur sekolah selama Ramadhan. Dengan catatan, para siswa diwajibkan belajar di pondok pesantren.
"Kalau dengan (libur untuk) ibadah ini, maka saya punya semangat seperti itu. Tapi ya (siswa) tidak diliburkan," kata Eri ketika ditemui di Jalan Jimerto, Surabaya, Sabtu (4/1/2025).
Dengan demikian, kata dia, siswa bisa mengisi Ramadhan dengan belajar di lingkungan pondok pesantren. Supaya siswa mempelajari ilmu agama secara langsung.
"Jadi diwajibkan anak Surabaya itu kalau libur satu bulan, umpamanya begitu, dilebokno koyok onok nang (dimasukkan ke tempat yang ada) pondoknya seminggu, bergantian," jelasnya.
Baca juga: Penjelasan Kemenag soal Wacana Ramadhan 2025 Sekolah Libur 1 Bulan
"Sehingga anak ini memiliki dasar akidah agama yang kuat, biasanya (belajar) di sekolah ini di pondok. Jadi tahu bagaimana di pondok, belajar agama, belajar kitab," tambahnya.
Eri mengaku siap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya untuk menyiapkan mekanismenya.
"Saya berharapnya, kalau benar-benar diterapkan 1 bulan. Maka saya akan berkoordinasi dengan teman-teman pendidikan untuk bisa dimasukan di pondok," ucapnya.
Baca juga: Pramono-Rano Bakal Bantu PJ Gubernur Jakarta Pastikan Ketersediaan Stok Pangan Jelang Ramadhan
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo HR Muhammad Syafi’i mengakui ada pembicaraan tentang kebijakan libur satu bulan selama bulan puasa 2025. Namun, wacana itu belum dibahas lebih lanjut di lingkungan Kemenag.
“Heeh (iya) sudah ada wacana (libur selama puasa). Oh kami belum bahas, tapi bacaannya kayaknya ada, tapi saya belum bahas itu,” kata Syafi’i pada Senin (30/12/2024).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang