KOMPAS.com - Memasuki musim hujan, sejumlah kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berisiko terdampak bencana hidrometeorologi, termasuk tanah longsor, banjir genangan dan banjir lahar dari Gunung Semeru.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Yudhi Cahyono, mengungkapkan bahwa beberapa kecamatan telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana hidrometeorologi.
Beberapa kecamatan, seperti Candipuro dan Pronojiwo, bahkan teridentifikasi lebih dari satu ancaman, termasuk tanah longsor, pohon tumbang dan banjir lahar hujan dari Gunung Semeru.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi yang Makin Mencemaskan
"Ancaman banjir lahar dan tanah longsor ada di Kecamatan Candipuro dan Pronojiwo," kata Yudhi di Lumajang, Selasa (10/12/2024).
Kecamatan Senduro yang terletak di lereng Gunung Semeru, juga berisiko mengalami tanah longsor dan pohon tumbang.
Selain itu, BPBD Lumajang mencatat beberapa titik di kecamatan yang berpotensi mengalami banjir genangan, yaitu Kecamatan Rowokangkung, Sukodono, Kedungjajang, Pasirian dan Yosowilangun.
Sementara itu, terdapat empat wilayah yang rawan terdampak banjir lahar hujan dari Gunung Semeru, yang merupakan bagian dari daerah aliran sungai (DAS) Curah Kobokan, yaitu Sungai Glidik, Sungai Besuk Sat, dan Sungai Rejali.
Kecamatan yang teridentifikasi berisiko adalah Pronojiwo, Candipuro, Pasirian dan Tempeh.
Baca juga: Bencana Hidrometeorologi di Cianjur Meluas, 777 Warga Mengungsi, Apa Saja yang Rusak?
Untuk banjir rob, hanya Kecamatan Tempursari yang tercatat berisiko.
Dalam upaya mengantisipasi dampak dari bencana hidrometeorologi, BPBD Lumajang telah melakukan koordinasi dengan sejumlah pemerintah desa dan kecamatan serta menempatkan relawan untuk memantau dan melaporkan perkembangan di wilayah rawan bencana.
"Tim kami siagakan 24 jam untuk bergerak cepat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana. Masyarakat kami minta waspada dan segera melaporkan apabila ada kejadian," pungkas Yudhi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang