LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Abdul Aziz (28), warga Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tiba-tiba tercebur ke dalam sumur sedalam 10 meter yang berada di dekat dapur rumahnya, Senin (02/12/2024) pagi.
Diduga, korban saat itu baru terbangun dari tidurnya dan hendak mengambil air wudu. Nahas, korban malah tercebur ke dalam sumur.
Korban yang sudah terperosok lantas berteriak meminta pertolongan. Beruntung, salah satu tetangga korban mendengar teriakan tersebut dan langsung memanggil warga lain untuk menolongnya.
Baca juga: Bau Air Sumur yang Tewaskan 5 Warga Pamekasan Menyengat, Polisi Selidiki
"Penyebab jatuhnya tidak ada yang tahu, ada yang bilang mau wudu, tapi persisnya nggak tahu. Tahu-tahu korban sudah ada di dalam sumur dalam kondisi kedinginan," kata Saminto, salah satu tetangga korban di lokasi kejadian, Senin (2/12/2024).
Saminto menjelaskan, proses evakuasi korban dari lubang sumur sempat dilakukan beberapa kali oleh warga setempat.
Namun, usaha tersebut gagal lantaran posisi kaki korban terjepit di dasar sumur yang sempit.
Salah satu warga lantas berinisiatif menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
"Tadi tiga kali dilakukan upaya evakuasi, tapi gagal akibat posisi kaki korban terjepit. Langsung minta bantuan petugas," terangnya.
TRC BPBD Lumajang yang tiba di lokasi dengan peralatan lengkap langsung melakukan evakuasi dengan cara mengkatrol korban.
Setelah hampir satu jam berjuang, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi korban dalam kondisi selamat.
Tanto, salah satu petugas TRC BPBD Lumajang, mengatakan timnya sempat mengalami kesulitan lantaran posisi jatuhnya korban cukup dalam.
Selain itu, diameter sumur semakin ke dalam semakin sempit, sehingga proses evakuasi harus dilakukan secara hati-hati agar korban tidak mengalami cedera fatal.
"Untuk kendalanya sendiri, sumur itu semakin ke bawah semakin sempit dan mengerucut. Jadi susahnya tadi karena diameternya terlalu sempit," ungkap Tanto.
Saat ini, Abdul Aziz sudah dilarikan ke Puskesmas Tempeh untuk menjalani pemeriksaan medis.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang