SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pria ditemukan tewas dengan sejumlah luka di Jalan Kertajaya, Mulyorejo, Surabaya, Senin (4/11/2024). Korban tewas usai dihakimi massa karena ketahuan maling sepeda angin.
Kepala BPBD Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, mengatakan pihaknya mendapatkan informasi adanya seorang pria tanpa identitas yang ditemukan meninggal, sekitar pukul 04.22 WIB.
"(Pria) umur kurang lebih 40 tahun, kondisi meninggal dunia. Saat petugas tiba di lokasi, korban berada di tepi jalan dan lanjut penanganan," kata Hebi saat dikonfirmasi, Senin (4/11/2024).
Baca juga: Identitas Mayat di Kebun Jeruk Mojokerto Terungkap, Diduga Korban Pembunuhan
Hebi mengungkapkan, jenazah pria tersebut langsung ditangani oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya.
Kemudian, petugas membawanya ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspul Bakti, mengatakan pelaku mencuri sepeda angin di panti asuhan di Jalan Manyar Sabrangan, nomor 133.
Namun, aksinya itu diketahui pemilik. Kemudian, pelaku langsung melarikan diri dengan meninggalkan sepeda anginnya di lokasi.
Lalu, pria itu masih melanjutkan aksinya dengan mencuri barang serupa di Jalan Manyar Sabrangan gang 3.
"Pelaku awalnya melarikan diri sambil meninggalkan sepeda angin yang dicuri. Pelaku mengambil lagi sepeda angin, namun berhasil ditangkap oleh warga dan dihajar oleh massa," kata Aspul.
Aspul mengungkapkan, pelaku meninggal dunia setelah menjadi sasaran amukan warga setempat yang geram.
Selain itu, pria tersebut diduga dihajar massa menggunakan tangan kosong.
"Iya (pelaku) ditangkap massa (hingga tewas). Nggak ada (barang bukti benda untuk menghajar pelaku), mungkin pakai tangan," jelasnya.
Saat ini, kata Aspul, pihaknya telah meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait peristiwa tersebut.
Sedangkan, identitas pelaku sendiri masih belum diketahui hingga sekarang.
"Masih minta keterangan saksi. (Identitas) belum ditemukan, masih diidentifikasi, (pelaku dibawa) ke (RS Bhayangkara) Polda Jatim," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang