JEMBER, KOMPAS.com - Calon Bupati Jember nomor urut 2, Muhammad Fawait berjanji memberikan beasiswa bagi anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) serta memberikan akses kredit pada mantan pekerja buruh migran.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam acara dialog yang digelar oleh Migrant Care Jember pada Minggu (20/10/2024).
Politisi Gerindra itu mengaku akan memperbaiki tata kelola pekerja migran Indonesia dan berkomitmen untuk memberikan perhatian serius kepada pekerja migran asal Jember.
Baca juga: Pilkada Jember, Cabup Hendy Target Raih Suara 80 Persen Suara Gen Z
Menurut dia, Jember merupakan kabupaten dengan jumlah pekerja migran terbesar kedua di Jawa Timur.
Dia menilai masih banyak pekerja migran asal Jember berangkat melalui jalur nonprosedural. Akibatnya, banyak pekerja migran yang mengalami berbagai masalah di luar negeri, seperti menghadapi masalah hukum di negara tujuan.
"Anak-anak mereka di rumah seringkali tidak terurus. Banyak pula pekerja migran yang kembali ke Indonesia menghadapi pengangguran," ucap dia.
Baca juga: Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jember, Paslon Fawait-Djoko Tak Hadir
Fawait menyebut, pada tahun 2023, sebanyak 57 pekerja migran asal Jember terkendala pemulangan, satu orang dicegah berangkat, empat orang sakit, 22 meninggal dunia, dan 15 orang dideportasi.
"Kami akan mempersiapkan calon pekerja migran dengan baik, dari segi fisik, mental, keterampilan, hingga kesiapan dokumen dan bahasa," tutur dia.
Selain itu, Fawait juga menekankan pentingnya pendampingan untuk keluarga pekerja migran. Salah satunya adalah berencana menyediakan beasiswa bagi anak-anak pekerja migran serta pelatihan kerja untuk keluarga pekerja migran yang sudah purna.
Hal itu selaras dengan visi misinya yakni memberikan 20.000 beasiswa bagi warga Jember.
Dalam dialog tersebut, Fawait juga menandatangani komitmen tertulis bersama Migrant Care untuk memperjuangkan masa depan pekerja migran melalui berbagai program, termasuk menyediakan akses kredit bank bagi purna pekerja migran Indonesia.
"Bank Jatim dan BPR Jatim wajib memberikan akses kredit kepada purna pekerja migran Indonesia agar mereka bisa membuka usaha di desa," jelas dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang