Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien di Sidoarjo Meninggal Usai Operasi Amandel, Keluarga Korban Duga Ada Kelalaian

Kompas.com, 5 Oktober 2024, 23:32 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pasien di Sidoarjo, Jawa Timur, meninggal dunia setelah menjalani operasi amandel di Rumah Sakit Siti Hajar pada Jumat (20/9/2024) malam.

Pihak keluarga menduga adanya kelalaian dalam prosedur yang dijalankan oleh rumah sakit.

Ibu korban, AV (49), warga Desa Sepande, Candi, Sidoarjo, mengungkapkan bahwa putranya, BP (28), masuk ke ruang ICU pada malam tersebut.

Baca juga: Jawab Tudingan Malpraktik, RSU Mitra Sejati Medan: Sesuai SOP

Pada pagi harinya, AV melihat anaknya sudah diberi makanan oleh pihak rumah sakit, meskipun dijadwalkan untuk operasi di siang hari.

"Saya datang pukul 07.00 WIB, sudah ada makanan anak saya. Saya tanya, kok boleh makan? 'Iya ini dikasih makan, terus aku makan'," kata AV ketika dikonfirmasi pada Sabtu, 5 Oktober 2024.

AV merasa bingung karena seharusnya putranya diminta untuk berpuasa sebelum operasi. Selain itu, ia juga menyoroti bahwa tidak ada pemeriksaan kondisi BP sebelum operasi amandel dilakukan.

"Hasil labnya dia (korban) itu 10 hari sebelum operasi. Jadi mau operasi itu nggak ada observasi anak saya, cek darah atau apa, nggak ada, patokannya lab 10 hari yang lalu," jelasnya.

Proses operasi amandel dimulai pada pukul 11.30 WIB. Namun, sekitar pukul 15.45 WIB, BP dinyatakan mengalami henti jantung dan dibawa kembali ke ICU.

"Dia sudah enggak ada nafasnya, jantungnya berhenti dan dokter bilangnya sudah memompa dan kejut jantung dua jam. Masih di ruang operasi anak saya itu meninggal," ujarnya.

Setelah mengetahui kejadian tersebut, AV meminta ringkasan penanganan anaknya selama di ruang operasi kepada pihak rumah sakit, namun hingga kini permintaannya belum dipenuhi.

Baca juga: Balita Meninggal Diduga karena Malpraktik di Medan, Keluarga Bingung, RS Bungkam

"Saya minta resum enggak dikasih sampai sekarang, enggak ada penjelasan juga. Ini ada kelalaian menurut saya, tapi saya belum tahu permasalahannya, siapa yang bertanggung jawab," ungkapnya.

AV telah melaporkan dugaan kelalaian rumah sakit ke Polresta Sidoarjo pada Senin, 30 September 2024, dengan membawa bukti surat kematian, foto saat makan, dan hasil lab.

Sementara itu, Tim Humas Rumah Sakit Siti Hajar, Mahfud, menyatakan bahwa pihaknya sedang berkomunikasi dengan keluarga korban terkait insiden tersebut.

"Pada prinsipnya kami saat ini masih proses mediasi dengan pihak keluarga. Masing-masing tim pendamping hukumnya," kata Mahfud.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau