SURABAYA, KOMPAS.com - Ucok Sibarani (48), suami dari Wenny Dhuy Nyaga (50), korban peluru yang nyasar ke rumah mereka, mengalami trauma akibat insiden tersebut.
Kejadian yang terjadi pada Kamis (19/9/2024) itu berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari Ucok, termasuk pekerjaannya.
Baca juga: Proyektil Peluru Nyasar di Surabaya, IRT Mengalami Luka
Ucok, warga Gubeng Klingsingan, mengungkapkan, hingga saat ini ia masih merasa khawatir setelah peristiwa yang menyebabkan istrinya mengalami luka memar di bagian kaki.
Ia pun memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Gubeng dengan harapan pelaku penembakan dapat segera ditangkap.
"Saya sudah melaporkan secara resmi. Semoga pelakunya dan motifnya segera ditemukan. Kami masih was-was akibat kejadian ini," kata Ucok saat dikonfirmasi pada Senin (23/9/2024).
Setelah insiden tersebut, Ucok memilih untuk tidak masuk kerja selama dua hari karena ketakutannya akan kejadian serupa yang bisa terjadi ketika ia berada di luar rumah.
"Sedih saya, karena masalah ini saya tidak masuk kerja, dipotong gaji saya, dua hari. (Korban) sudah divisum, puji Tuhan lukanya sudah berangsur membaik," tambah dia.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Gubeng, AKP Sutrisno, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mendatangi lokasi kejadian dan memeriksa bagian atap yang tertembus proyektil.
"Kami dalami dulu. Tim juga sudah melakukan sejumlah pemeriksaan di TKP (tempat kejadian perkara)," ungkap Sutrisno.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan menjadi korban proyektil peluru yang nyasar ke rumahnya pada Kamis malam.
Ucok menjelaskan, proyektil peluru yang tidak diketahui asalnya itu tiba-tiba nyasar ke dalam kamarnya sekitar pukul 22.23 WIB.
"Istri saya yang tertembak peluru tidak dikenal. Kejadian malam, Kamis, sewaktu istri istirahat sama anak saya, lalu ada bunyi keras seperti petasan," kata dia.
Istri Ucok, Wenny, terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara keras tersebut, dan segera berteriak kesakitan karena kakinya mengalami memar.
"Saya dipanggil (sama istri), karena dia tidur sama anak saya yang perempuan. Bilang terkena paha sebelah kirinya waktu itu lukanya memar, saya lihat bentuknya besi besar, kayak peluru," tambah dia.
Ucok juga menyampaikan bahwa proyektil peluru tersebut berasal dari arah genteng hingga masuk ke kamar mereka.
Ia berharap pelaku dapat segera ditemukan dan motif di balik penembakan ini terungkap. "Proyektil sudah dibawa ke polisi, kira-kira ukuran pelurunya sekitar lima kaliber," tutup dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang