BANGKALAN, KOMPAS.com - Video mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Jawa Timur, memukuli seorang wanita yang diduga kekasihnya, viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak peristiwa penganiayaan itu dilakukan di tempat terbuka dan direkam secara sembunyi-sembunyi. Dengan brutal, pria itu memukuli wajah dan mencekik leher.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, peristiwa itu terjadi di sebuah indekos yang berada di Desa Telang, Kecamatan Kamal, Bangkalan, tepatnya di Graha Trunojoyo.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan Saat Festival Vespa di Gunung Putri Bogor Serahkan Diri
Wakil Rektor III UTM Surokim Abdusalam mengonfirmasi pelaku dan korban tersebut merupakan mahasiswa UTM.
Adapun pelaku kekerasan berinisial AFS merupakan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Semester 5.
"Benar. Kami mengonfirmasi bahwa pelaku dan korban kekerasan adalah mahasiswa UTM," kata Surokim kepada Kompas.com, Sabtu (21/9/2024).
Surokim mengatakan, saat ini Satgas Sahabat Trunojoyo sedang berkoordinasi untuk menangani kasus yang melibatkan mahasiswa UTM tersebut.
"Saya baru tahu semenit yang lalu. Jadi saya posisinya masih koordinasi dengan Satgas Sahabat Trunojoyo yang punya tupoksi untuk menangani kasus ini," ujar Surokim.
Menurut dia, selain menginvestigasi kasus kekerasan tersebut, Satgas Sahabat Trunojoyo juga akan memberikan pendampingan terhadap korban.
Surokim menambahkan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut.
"Secara lengkap mungkin belum bisa sekarang, harus menunggu hasil investigasi," jelasnya.
Ia juga meminta semua pihak untuk bersabar menunggu hasil investigasi yang sedang berjalan tuntas dilaksanakan.
Untuk informasi lebih lanjut, Surokim berjanji akan memberikan update setelah semua data terkumpul
"Mohon bersabar dulu nanti setelah melaporkan hasil investigasi yang kami lakukan," tutur dia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Kompas.com, pelaku saat ini telah dibawa ke Polres Bangkalan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang