Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisakan Gerindra, Wakil Wali Kota Pasuruan Borong Rekomendasi Lawan Kotak Kosong

Kompas.com, 24 Agustus 2024, 21:55 WIB
Moh. Anas,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PASURUAN, KOMPAS.com - Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan dipastikan hanya diikuti satu pasangan calon. Adi Wibowo-M.Nawawi yang memborong rekomendasi partai politik dengan menyisakan Partai Gerindra.

Sedangkan Partai Gerindra masih menunggu petunjuk dari Dewan Pengurus Pusat yang bisa memungkinkan politik paska pertemuan hasil konsultasi KPU dengan Komisi II DPR RI.

"Iya benar, nantinya pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Pasuruan bisa dipastikan akan melawan bumbung (kotak) kosong."

"Karena dari komunikasi terakhir hampir semua partai politik sudah memberikan rekomendasi ke pasangan Mas Adi-Nawawi. Termasuk Hanura," kata Farid Misbah, Ketua DPC Hanura Kota Pasuruan, Sabtu (24/8/2024).

Baca juga: Pilkada Pasuruan, Belum Ada Parpol yang Konsultasi ke KPU Terkait Putusan MK

Dia menjelaskan, meski akan melawan kotak kosong tidak serta merta mereka menganggap ringan.

Sebab, kata dia, taruhan bagi partai politik pengusung tetap akan memberikan gagasan ide pada paslon agar dapat meyakinkan calon pemilih.

"Termasuk dalam persoalan pembuatan visi misi pasangan calon. Agar warga bisa menilai bahwa layak dipilih," tegas dia.

Berdasarkan informasi yang didapat Kompas.com rekomendasi yang sudah dikantongi Adi Wibowo yang kini masih menjabat Wakil Wali Kota Pasuruan itu sudah tujuh partai politik.

Di antaranya adalah Partai Golkar, PKB, PKS, PAN, PPP, PDI Perjuangan, dan Hanura.

Jika dijumlahkan sudah mendapatkan dukungan 29 kursi dari 30 kursi DPRD Kota Pasuruan. Menyisakan satu kursi saja yakni Partai Gerindra.

Baca juga: Usai Dipecat PKB, Shobih Asrori Panen Rekomendasi dari Partai Lain untuk Maju Pilkada Pasuruan

Sedangkan, untuk semua partai politik non parlemen tidak dapat mengajukan pasangan calon sendiri karena jumlahnya tidak mencapai persentase persyaratan sebagaimana pada putusan MK tentang syarat dukungan calon kepala daerah.

Terpisah, Sekretaris DPC Partai Gerindra Mamat Aryo Setiawan mengaku partainya belum menentukan sikap di Pilkada Kota Pasuruan.

Sebab, sampai dengan tiga hari menjelang pembukaan pendaftaran calon kepala daerah tanggal 27-29 Agustus 2024 belum menerima rekomendasi dalam format B.1 KWK.

"Kami masih menunggu dari DPP untuk siapa nantinya rekomendasi itu," kata dia.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Pasuruan M. Nawawi yang juga menjadi anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membenarkan hal ini.

Baca juga: Sehari Sebelum Pelantikan, Caleg Terpilih DPRD Pasuruan Ini Malah Dipecat PKB

"Iya benar soal itu (rekomendasi) semuanya sudah kita pegang," kata Nawawi.

Sedangkan untuk meyakinkan pemilih dalam berkontestasi dengan kotak kosong, dia akan melibatkan masukan dari partai politik pengusung.

Sebab ada beberapa program Pemerintah Kota Pasuruan yang sudah berjalan perlu penyempurnaan.

"Misalnya pada pelayanan air bersih yang sampai hari belum menemukan formula yang tepat atau pelayanan kesehatan di rumah sakit," sebut dia. 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau