Salin Artikel

Sisakan Gerindra, Wakil Wali Kota Pasuruan Borong Rekomendasi Lawan Kotak Kosong

Sedangkan Partai Gerindra masih menunggu petunjuk dari Dewan Pengurus Pusat yang bisa memungkinkan politik paska pertemuan hasil konsultasi KPU dengan Komisi II DPR RI.

"Iya benar, nantinya pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Pasuruan bisa dipastikan akan melawan bumbung (kotak) kosong."

"Karena dari komunikasi terakhir hampir semua partai politik sudah memberikan rekomendasi ke pasangan Mas Adi-Nawawi. Termasuk Hanura," kata Farid Misbah, Ketua DPC Hanura Kota Pasuruan, Sabtu (24/8/2024).

Dia menjelaskan, meski akan melawan kotak kosong tidak serta merta mereka menganggap ringan.

Sebab, kata dia, taruhan bagi partai politik pengusung tetap akan memberikan gagasan ide pada paslon agar dapat meyakinkan calon pemilih.

"Termasuk dalam persoalan pembuatan visi misi pasangan calon. Agar warga bisa menilai bahwa layak dipilih," tegas dia.

Berdasarkan informasi yang didapat Kompas.com rekomendasi yang sudah dikantongi Adi Wibowo yang kini masih menjabat Wakil Wali Kota Pasuruan itu sudah tujuh partai politik.

Di antaranya adalah Partai Golkar, PKB, PKS, PAN, PPP, PDI Perjuangan, dan Hanura.

Jika dijumlahkan sudah mendapatkan dukungan 29 kursi dari 30 kursi DPRD Kota Pasuruan. Menyisakan satu kursi saja yakni Partai Gerindra.

Sedangkan, untuk semua partai politik non parlemen tidak dapat mengajukan pasangan calon sendiri karena jumlahnya tidak mencapai persentase persyaratan sebagaimana pada putusan MK tentang syarat dukungan calon kepala daerah.

Terpisah, Sekretaris DPC Partai Gerindra Mamat Aryo Setiawan mengaku partainya belum menentukan sikap di Pilkada Kota Pasuruan.

Sebab, sampai dengan tiga hari menjelang pembukaan pendaftaran calon kepala daerah tanggal 27-29 Agustus 2024 belum menerima rekomendasi dalam format B.1 KWK.

"Kami masih menunggu dari DPP untuk siapa nantinya rekomendasi itu," kata dia.

Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Pasuruan M. Nawawi yang juga menjadi anggota DPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) membenarkan hal ini.

"Iya benar soal itu (rekomendasi) semuanya sudah kita pegang," kata Nawawi.

Sedangkan untuk meyakinkan pemilih dalam berkontestasi dengan kotak kosong, dia akan melibatkan masukan dari partai politik pengusung.

Sebab ada beberapa program Pemerintah Kota Pasuruan yang sudah berjalan perlu penyempurnaan.

"Misalnya pada pelayanan air bersih yang sampai hari belum menemukan formula yang tepat atau pelayanan kesehatan di rumah sakit," sebut dia. 

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/24/215502178/sisakan-gerindra-wakil-wali-kota-pasuruan-borong-rekomendasi-lawan-kotak

Terkini Lainnya

Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com