Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muktamar Bali, DPC PKB Lumajang Sepakat Dukung Muhaimin Kembali Pimpin PKB

Kompas.com, 15 Agustus 2024, 22:37 WIB
Miftahul Huda,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lumajang, pastikan mengusung kembali Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam Muktamar ke-6 PKB pada 24-25 Agustus 2024 di Bali.

Ketua DPC PKB Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin mengatakan, keputusan mendukung kembali Cak Imin telah disepakati semua pengurus DPC hingga ranting melalui rapat pleno.

Menurutnya, semua kader PKB di Lumajang puas atas kepemimpinan Muhaimin.

Sebab, di bawah arahan tangan dinginnya, PKB bisa kembali meraih kejayaan seperti era awal terbentuknya partai tersebut.

Baca juga: Temui Ma’ruf Amin, Cak Imin Undang Wapres Hadiri Muktamar PKB

"Kami kader PKB Lumajang sudah sepakat untuk mengusung kembali Gus Imin sebagai ketua umum PKB," kata Anang di Kantor DPC PKB Lumajang, Kamis (15/8/2024).

"Alasannya jelas, di bawah kepemimpinan Gus Imin ini PKB mampu bangkit dan mampu meraih kejayaan seperti awal terbentuknya dulu," tambahnya.

Sebagai informasi, PKB terbentuk pada 1998. Pemilu pertama yang diikuti yakni 1999, PKB meraih 13 juta lebih suara atau 12,61 persen dan menduduki peringkat ketiga pemilu, kalah dari PDI-P dan Golkar.

Pemilu berikutnya tahun 2004, persentase suara PKB turun menjadi 10,57 persen. Kala itu PKB hanya mendapatkan 11,9 juta suara.

Prahara mulai terjadi pada Pemilu 2009. Usai konflik Gus Dur dan Cak Imin, suara PKB anjlok karena hanya mengumpulkan 5,1 juta suara atau 4,94 persen.

Usai terjungkal, PKB mulai bangkit pada Pemilu 2014. Kala itu PKB menduduki posisi kelima dengan raihan 11,2 juta suara atau 9,04 persen.

Pemilu 2019 perolehan suara PKB kembali naik dengan raihan 13,57 juta suara atau setara 9,69 persen. Jumlah suara ini sudah melampaui perolehan suara PKB pada Pemilu 1999.

Baca juga: Jelang Muktamar PKB, Cak Imin Sowan ke Kediaman Kiai Sepuh NU Syukron Makmun

Terbaru, pemilu 2024, PKB semakin melesat usai ketua umumnya mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden bersama Anies Baswedan.

Perolehan suara PKB meningkat jadi 16,1 juta suara atau setara 10,62 persen. Hal ini sekaligus jadi capaian suara terbanyak PKB sejak didirikan.

Perihal isu muktamar tandingan di Surabaya, Anang menegaskan, DPC PKB Lumajang tetap ikuti muktamar yang sah yang digelar di Bali.

"Yang soal muktamar tandingan, kita ikut yang sah yang di Bali, kalau ada muktamar lain perlu dipertanyakan siapa yang menggelar karena kita semua (PKB) kumpulnya di Bali," pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau