Salin Artikel

Muktamar Bali, DPC PKB Lumajang Sepakat Dukung Muhaimin Kembali Pimpin PKB

Ketua DPC PKB Lumajang Anang Ahmad Syaifuddin mengatakan, keputusan mendukung kembali Cak Imin telah disepakati semua pengurus DPC hingga ranting melalui rapat pleno.

Menurutnya, semua kader PKB di Lumajang puas atas kepemimpinan Muhaimin.

Sebab, di bawah arahan tangan dinginnya, PKB bisa kembali meraih kejayaan seperti era awal terbentuknya partai tersebut.

"Kami kader PKB Lumajang sudah sepakat untuk mengusung kembali Gus Imin sebagai ketua umum PKB," kata Anang di Kantor DPC PKB Lumajang, Kamis (15/8/2024).

"Alasannya jelas, di bawah kepemimpinan Gus Imin ini PKB mampu bangkit dan mampu meraih kejayaan seperti awal terbentuknya dulu," tambahnya.

Sebagai informasi, PKB terbentuk pada 1998. Pemilu pertama yang diikuti yakni 1999, PKB meraih 13 juta lebih suara atau 12,61 persen dan menduduki peringkat ketiga pemilu, kalah dari PDI-P dan Golkar.

Pemilu berikutnya tahun 2004, persentase suara PKB turun menjadi 10,57 persen. Kala itu PKB hanya mendapatkan 11,9 juta suara.

Prahara mulai terjadi pada Pemilu 2009. Usai konflik Gus Dur dan Cak Imin, suara PKB anjlok karena hanya mengumpulkan 5,1 juta suara atau 4,94 persen.

Usai terjungkal, PKB mulai bangkit pada Pemilu 2014. Kala itu PKB menduduki posisi kelima dengan raihan 11,2 juta suara atau 9,04 persen.

Pemilu 2019 perolehan suara PKB kembali naik dengan raihan 13,57 juta suara atau setara 9,69 persen. Jumlah suara ini sudah melampaui perolehan suara PKB pada Pemilu 1999.

Terbaru, pemilu 2024, PKB semakin melesat usai ketua umumnya mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Presiden bersama Anies Baswedan.

Perolehan suara PKB meningkat jadi 16,1 juta suara atau setara 10,62 persen. Hal ini sekaligus jadi capaian suara terbanyak PKB sejak didirikan.

Perihal isu muktamar tandingan di Surabaya, Anang menegaskan, DPC PKB Lumajang tetap ikuti muktamar yang sah yang digelar di Bali.

"Yang soal muktamar tandingan, kita ikut yang sah yang di Bali, kalau ada muktamar lain perlu dipertanyakan siapa yang menggelar karena kita semua (PKB) kumpulnya di Bali," pungkasnya.

https://surabaya.kompas.com/read/2024/08/15/223718278/muktamar-bali-dpc-pkb-lumajang-sepakat-dukung-muhaimin-kembali-pimpin-pkb

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com