Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Difabel Jadi Korban Begal di Area Balai Kota Surabaya

Kompas.com, 15 Agustus 2024, 13:32 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang petugas kebersihan menjadi korban aksi begal saat membersihkan tong sampah di kawasan Balai Kota Surabaya. 

Korban, Siti Alifah (48) warga Jalan Panjang Jiwo, Tenggilis Mejoyo mengatakan, begal sepeda motor itu terjadi di dekat pintu masuk Balai Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Rabu (14/8/2024) pukul 03.15 WIB.

"Saya waktu itu pas membersihkan tong sampah. Mereka (pelaku) lewat arah ke utara, melewati saya," kata Siti, ketika ditemui di Eks Kantor Humas Pemkot Surabaya, Kamis (15/8/2024) siang.

Ketika itu, Siti melihat ada empat orang pelaku yang berboncengan menggunakan dua sepeda motor. Awalnya dia sama sekali tidak mencurigai kehadiran sekelompok orang tersebut.

Baca juga: Perda Disabilitas di Kota Kediri, Peluang Ekspresi Kaum Difabel

"Mereka enggak kelihatan seperti berandal, jadi saya enggak takut, biasanya kalau berandal itu saya lihat dia berhenti lah ini seperti anak baik, saya enggak curiga," ujar dia.

Kemudian, Siti melanjutkan pekerjaanya yang hampir selesai, yakni hanya tinggal memotret tong sampah yang dibersihkanya. Lalu, korban pun menaiki sepeda motor bernomor polisi L 6616 LO, miliknya.

"Kan ada dua sepeda motor, satunya di bawah trotoar yang satu lagi di depan sepedaku, yang depan sepedaku ini bawa celurit. Pikiran ku sudah ke arah begal, tapi enggak berdaya," kata dia.

Siti pun memohon kepada para pelaku untuk tidak mengambil sepeda motor yang digunakannya untuk bekerja. Dia juga mengungkap kondisinya yang kesulitan berjalan.

"Aku bilang, 'aku kerjo mas, aku wong gak duwe mas ojok aku poo, aku wong cacat mas mosok sampean mentolo' (aku kerja mas, aku orang gak punya, jangan aku, aku orang cacat mas masak kalian tega," ucap dia.

Baca juga: Perempuan Difabel di Jember Diperkosa Kakak Ipar hingga Hamil, Korban Kini Cari Keadilan

Meski demikian, para pelaku tetap membawa kabur sepeda motor Siti tanpa mendengar ucapan tersebut. Sedangkan, Siti hanya bisa menangis karena tidak ada orang yang bisa membantunya.

"Sepeda motor itu untuk saya kerja, enggak bisa jalan jauh, jadi setiap kali muter (bersihkan tong sampah) ya pakai sepeda motor itu. Kalau begini kepikiran bagaimana besok kerjanya," kata dia.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Genteng Iptu Harsya membenarkan, adanya laporan terkait begal di Balai Kota Surabaya.

Saat ini, kata dia, polisi telah melakukan pengecekan di sekitar lokasi. "(Laporan korban) sudah ada. Sudah dilakukan pengecekan di tempat kejadian, ini masih proses penyelidikan," kata Harsya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau