Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Penyebab Munculnya Air Panas, DLHK Kuras Sumur di Sidoarjo

Kompas.com, 9 Agustus 2024, 23:48 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sejumlah instansi kembali melakukan pengecekan sumur yang mengeluarkan air panas di Sidoarjo, Jumat (9/8/2024). Kali ini, mereka menguras untuk mencari tahu penyebabnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amig mengatakan, pihaknya kembali mengecek air sumur di perumahan Mutiara Citra Asri, Desa Boro, Tanggulangin.

Baca juga: Penyebab Air Sumur Panas di Sidorajo Masih Misteri, Sejumlah Instansi Datangi Lokasi

Kali ini, kata Amig, DLHK Sidoarjo bersama sejumlah instansi lainya menguras sumur tersebut hingga kosong. Hal itu untuk mengecek air yang pertama kali keluar dari sumber sumur.

"Guna mendapatkan analisa yang lengkap, Damkar, BPBD Sidoarjo langsung melakukan pengurasan. Sumurnya dikuras cek suhu air saat pertama muncul dari sumber," kata Amig, di dekat lokasi sumur.

Dia mengatakan sample air dari sumur tersebut langsung dicek di lokasi. Akan tetapi, DLHK Sidoarjo tetap tak menemukan keganjilan dari penelitianya.

"Secara umum kondisi airnya aman. Yang pertama kami lihat dari pH juga relatif normal, suhu 37. Saya coba merasakan dengan indra saya sendiri dan itu juga relatif aman, tidak ada efek yang berbaya," jelasnya.

Sementara itu, Petugas PLN dari Unit Porong, Suma Hamzah mengatakan, pihaknya menduga penyebab air dalam sumur tersebut menjadi panas, karena ada kesalahan di instalasi listrik.

Baca juga: Air Sumur di Sidoarjo Panas dan Berasap, Warga Khawatir

"Dugaanya karena pemasangan instalasi listriknya salah. Kabel yang di dalam tanahnya juga bukan layaknya untuk pemasangan instalasi kabel bawah tanah," kata Suma.

"Arus listrik yang masuk di saklar harusnya arus positif, tapi yang masuk di saklar arus negatif, terus arus positif malah masuk ke gronding. Kami menduga arus positifnya nyebar ke tanah lewat kabel gronding yang tidak layak," tambahnya.

Sedangkan, Lurah Mochammad Shoichunnuruddin membenarkan adanya pengecekan tersebut. Namun, sejumlah instansi itu belum menemukan adanya masalah.

"Ya tadi ada PLN dan DLHK. Terus dari DLHK Sidoarjo mendatangkan Damkar, agar sumurnya disedot airnya dua kali dan ternyata sumber airnya memang hangat," kata Shoichunnuruddin.

Meski demikian, kata Shoichunnuruddin, air dalam sumur di dekat Balai RW 5 tersebut masih hangat hingga sekarang. Dia juga belum mendapatkan penyebab dari perubahan suhu itu.

"Ditunggu saja Pak Lurah, kalau memang hangar terus nanti dibuatkan pemandian, kayak di Japanan, begitu (kata instansi yang datang)," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, salah satu warga RT 18 RW 5, Supriyono mengatakan, masyarakat sekitar baru mengetahui air dalam sumur yang berada di Balai RW itu memunculkan panas, Selasa (6/8/2024) malam.

"Ketahuanya Selasa malam, awalnya kita juga enggak nyadar. Waktu itu ngecat mau bersihin kuas kaget kok (air keranya) panas," kata Supriyono, saat ditemui di sekitar lokasi, Kamis (8/8/2024).

Kemudian, Supriyono bersama warga sekitar memutuskan untuk mengecek kadar panas air dalam sumur tersebut. Mereka kaget ketika mengetahui suhunya sudah mencapai 52 derajat.

"Rabu (7/8/2024) pagi, saya cek 52 (derajat). Baru kali ini panasnya, tapi sumurnya perkiraan sekitar 2005 sampai 2006, kami yang membuat karena enggak ada sumur di sini," jelasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau