Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eri Cahyadi Targetkan Pembangunan Terowongan Pejalan Kaki ITJ-KBS Selesai Oktober

Kompas.com, 7 Agustus 2024, 20:37 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Tunnel atau terowongan pejalan kaki yang menghubungkan, Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) menuju Kebun Binatang Surabaya (KBS), ditargetkan selesai Oktober 2024.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi terlah menargetkan pemasangan struktur bangunan di September ini. Dengan demikian, diperkirakan tunnel bisa diselesaikan bulan selanjutnya.

"Saya targetkan September sudah selesai 100 persen pengerjaan struktur. Maka pengerjaan arsitektur dan finishing akan selesai di Oktober," kata Eri, di Balai Kota Surabaya, Rabu (7/8/2024).

Baca juga: Pipa PDAM Bocor saat Bangun Terowongan di Surabaya, 2 Hari Warga Tak Dapat Air

"Nanti kita mulai dulu cek September, fungsionalnya sudah berfungsi atau tidak. Fungsional ini ketika struktur tunnel di TIJ sudah selesai sampai bertemu di pintu masuk KBS," tambahnya.

Sekarang, kata Eri, pihaknya hampir menyelesaikan mengerjakan tiang penyangga. Hal tersebut sempat terhenti karena kebocoran pipa PDAM di sekitar lokasi pembangunan.

"Pengerjaan (tiang) akan selesai empat hari ke depan, pipa (PDAM) tidak lagi berfungsi, maka bisa diberikan tiang pancang. Insyaallah Minggu ketiga Agustus terpasang semua pancangnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Eri telah meminta agar pembangunan pintu masuk KBS yang berada di dekat tunnel segera diselesaikan. Sehingga, para pengunjung bisa menikmati keindahan terowongan itu.

"Saya juga meminta kepada Asisten 1 berkoordinasi dengan Cipta Karya bagaimana pembangunan di KBS (pintu selatan). Supaya ketika keluar dari tunnel pengunjung bisa melihat kemegahan KBS," ucapnya.

"Bangunan (pintu masuk) tidak terlalu sulit karena bukan beton, tapi dari kayu, pokoknya bukan betok bisa cepat. Orang masuk merasakan suasana berbeda karena sudah di KBS," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, terowongan bawah tanah dari TIJ menuju ke KBS sudah mulai dikerjakan, Sabtu (15/6/2024). Selama pembangunan, sejumlah arus jalan mengalami penutupan.

Diperkirakan, pembangunan terowongan sepanjang 160 meter tersebut menghabiskan waktu sekitar tiga bulan. Pengalihan arus lalu lintas dilakukan untuk mempercepat pengerjaan.

Kasubnit Jemen Opsrek Audit Inspeksi Satlantas Polrestabes Surabaya Aiptu Abdul Roup mengatakan, pihaknya sudah membuat mekanisme peralihan lalu lintas di sekitar Jalan Joyoboyo.

"Papan info terkait pengerjaan mulai dari Jalan Mastrip, Jalan Gunung Saru, dan Jalan Tol yang akan turun ke Jalan Joyoboyo," kata Roup, di Kantor Humas Pemkot Surabaya, Jumat (14/6/2024).

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau