JEMBER, KOMPAS.com – Sebanyak dua desa di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai dilanda kekeringan. Dua desa itu yaitu Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, dan Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Widodo Julianto menjelaskan, sumber mata air di dua desa tersebut mulai mengering. Akibatnya, puluhan warga mulai kesulitan air bersih.
“Sumur milik warga mulai mengering sehingga mengakibatkan kekurangan air bersih,” kata dia kepada Kompas.com via telepon, Senin (29/7/2024).
Baca juga: Dapat Surat Tugas dari PDIP untuk Pilkada 2024, Bupati Jember Siap Jadi Kader Banteng
Menurut dia, warga Desa Plalangan harus menempuh jalan sekitar 1,5 kilometer untuk mendapatkan air di sungai.
Mereka yang terdampak mulai dari Dusun Krajan dan Dusun Curahlembu di RT 01, RW 10, 07, dan 14.
“Total ada 75 kepala keluarga yang terdampak,” ucap dia.
Baca juga: Buntut Pengeroyokan terhadap Polisi, PSHT Jember Dibekukan dan 13 Orang Tersangka
Sedangkan di Desa Andongrejo, hanya warga RT 01 RW 02 Dusun Krajan yang mengalami kekeringan. Sumur mereka juga mengalami kekeringan.
Warga membutuhkan air bersih untuk kehidupan mereka sehari-hari. BPBD Jember melakukan koordinasi dengna pihak desa untuk mendistribusikan air bersih.
“Kami mengirimkan air bersih sebanyak 1.200 liter pada lokasi terdampak,” terang dia.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan tandon air bagi warga yang terdampak kekeringan tersebut.
Menurut Widodo, Bupati Jember sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan tahun 2024. Status tersebut berdasarkan SK Bupati Jember Nomor: 188.45/277/1.12 /2024.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang