Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gudang Limbah di Sidoarjo Terbakar, Warga Dengar Bunyi Ledakan

Kompas.com, 7 Juni 2024, 16:10 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah gudang penyimpanan limbah di Desa Tambakrejo, Waru, Sidoarjo, dilaporkan terbakar, Kamis (6/6/2024) malam. Api tersebut muncul kembali pada Jumat (7/6/2024).

Salah satu penduduk sekitar, Afandi (30), mengaku mengetahui kebakaran tersebut sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika itu, warga mendengar suara ledakan cukup kencang dari area gudang.

"Mendengar letusan-letusan, akhirnya warga sekitar berbondong-bondong ke sini (sekitar gudang), terus melihat keadaan ternyata ada kebakaran," kata Afandi, saat ditemui di sekitar lokasi.

Awalnya, kata dia, kebakaran tersebut hanya terjadi di bagian depan bangunan saja. Akan tetapi, api terus membesar hingga menjalar ke bagian tengah dan akhirnya rata di seluruh gudang.

Baca juga: Mobil dan Gudang Terbakar, Api Diduga Berasal dari Sampah yang Dibakar Pemilik

"Ledakanya sering (terjadi beberapa kali), sama percikan kabel. Apinya awal belum kelihatan besar, ternyata itu terus merembet sampai belakang, akhirnya sampai besar," jelasnya.

Afandi mengaku tidak mengetahi penyebab terjadinya kebakaran di gudang penyimpanan limbah tersebut.

Dia menduga ada barang yang mudah meledak dan membuat api membesar.

"(Terbakar) semacam minyak dan barang, tapi pastinya kurang jelas. Itu (gudang) penyimpanan barang-barang yang tidak layak dipakai, kan banyak juga barang yang rapuh," ujarnya.

Sementara itu Komandan Pelton (Danton) Damkar Pos Waru, Sutoyo mengatakan, kebakaran pertama dipadamkan pukul 04.00 WIB. Namun, gudang tersebut kembali terbakar pukul 09.00 WIB.

"Pertama (selesai) pukul 05.20 WIB pagi, itu sama bersih-bersih perlu satu jam-an, kalau pemadamanya pukul 04.00 WIB selesai. (Terbakar lagi) pukul 09.00 WIB, ini baru sampai pukul 12.00 WIB," kata Sutoyo.

Baca juga: Gudang Terbakar di Bekasi, Motor dan Pikap Ikut Ludes

"(Mobil pemadam yang dikerahkan), dari Posko Waru 1 unit, Posko Buduran 2 unit, Posko (Sidoarjo) Kota 1 unit, Posko Candi 1 unit, sama Posko Krian 2 unit, total 7 unit," tambahnya.

Sutoyo belum mengetahui penyebab kebakaran bangunan dengan luas total 24x40 meter tersebut. Namun, menurutnya, banyak limbah yang membuat api semakin mudah merembet.

"Saya lihat tadi banyak drum kosong, kayanya limbah, ini menurut laporan limbah sampah, jelasnya belum tahu tapi katanya gudang limbah," ujarnya.

Sedangkan Panit Reskrim Polsek Waru, Iptu Agus Siswanto mengatakan, pihaknya masih mencari penyebab terjadinya kebakaran itu. Dia menduga hal tersebut dipicu korsleting listrik.

"Masih kami mintai keterangan saksi-saksi dan pemilik," kata Agus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau