LUMAJANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, terdapat dua faktor yang menyebabkan proses pencarian korban longsor di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, belum sepenuhnya berhasil.
Pertama, volume material longsor berupa tanah dan batu sangat banyak. Kedua, lokasi tersebut masih berisiko terjadi longsor susulan sehingga proses pencarian dengan alat berat harus dilakukan dengan hati-hati.
"Material longsoran kan memang volumenya sangat banyak sehingga kita harus hati-hati supaya nanti saat korban ditemukan kondisinya juga masih dalam keadaan baik," kata Patria.
Baca juga: Daftar 5 Korban Longsor Tambang Pasir Lumajang: 1 Selamat, 1 Tewas, 3 Hilang
"Kemudian tebing itu juga masih rawan terjadi longsor susulan jadi kita perlu hati-hati agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, tanah longsor menimpa empat orang penambang pasir di Dusun Supit, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: Longsor Tambang Pasir Lumajang, Saksi: Truk Tergulung Tanah Sebelum Kenai Korban
Lokasinya berada di aliran lahar Gunung Semeru yang bersebelahan dengan kawasan perhutani petak 4.
Sekitar pukul 11.30 WIB, kawasan hutan produksi milik perhutani setinggi 100 meter ini mengalami longsor yang mengakibatkan empat orang penambang pasir tertimbun material tanah.
Dari keempat korban, baru satu orang yang berhasil ditemukan atas nama Kusnadi, warga setempat. Sedangkan, 3 lainnya masih dalam proses pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.